Senin 13 Dec 2021 12:28 WIB

BNPB: Antisipasi Bencana Banjir Jelang Natal-Tahun Baru

Masyarakat harus siap dan mengantisipasi periode puncak musim hujan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai bencana banjir yang diprediksi terjadi menjelang natal dan tahun baru 2022. (Kepala BNPB Letjen Suharyanto, kiri depan)
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai bencana banjir yang diprediksi terjadi menjelang natal dan tahun baru 2022. (Kepala BNPB Letjen Suharyanto, kiri depan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai bencana banjir yang diprediksi terjadi menjelang natal dan tahun baru 2022. Kepala BNPB, Letjen Suharyanto, menuturkan, masyarakat harus siap dan mengantisipasi periode puncak musim hujan yang terjadi pada bulan Desember, Januari, dan Februari.

"Berdasarkan perkiraan dari BMKG, beberapa daerah yang perlu diwaspadai karena berpotensi tinggi rawan bencana banjir di Bulan Desember ini adalah pertama Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, kedua, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan," kata Suharyanto, di rapat kerja Komisi VIII DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/12). 

Baca Juga

Selain itu, kabupaten lain yang juga perlu diwaspadai yaitu Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara, Mimika Papua, dan kabupaten Wamena Papua. Suharyanto juga merekomendasikan agar kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi dilakukan secara  berjenjang di setiap level. 

Kesiapsiagaan dinilai perlu dilakukan dari level provinsi hingga level kelurahan. "Kami sudah bagi sedemikian rupa sehingga masing-masing level, baik level provinsi, kabupaten kota, kacamatan, sampai kelurahan tugasnya masing-masing sudah terurai dan ini sudah kami sampaikan ke jajaran bawah agar para gubernur, para bupati, para wali kota, para camat, para lurah, sudah paham tugasnya masing-masing," jelasnya.

Dalam paparannya, Suharyanto mengatakan dalam kurun waktu 2016-2020 Indonesia tercatat setidaknya mengalami 17.032 kali bencana alam. Bencana alam tersebut didominasi oleh cuaca ekstrem banjir dan tanah longsor. Sementara itu selama tahun 2021 tercatat telah terjadi banjir sebanyak 1.192 kali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement