"Apalagi kan hujan dan benar-benar niat ke sini. Jadi ya menarik sih lihat buku langsung, ngerasain lagi (pegang langsung buku)," ungkap Amal.
IIBF 2021 yang seolah dapat menjadi ajang balas dendam para pencinta buku melampiaskan rindu diakui oleh Ketua IIBF 2021 Syahrir Amir. Menurutnya, ajang pameran buku secara luring membuat para pencinta buku dapat kembali merasakan sensasi melihat langsung buku yang hendak dibeli dan sensasi memborong buku.
"Beberapa pencinta buku yang cukup fanatik itu masih belum sah namanya kalau belum memegang bukunya, mencium aroma kertasnya, belum merasakan atmosfernya memborong buku. Itu mereka sampaikan ke kita," ungkap Syahrir yang Republika temui di sela kegiatannya, Sabtu (11/12).
Selain menjual buku-buku, pada IIBF 2021 juga diselenggarakan bermacam-macam talkshow, baik itu di panggung utama maupun yang dilakukan di stand masing-masing peserta pameran. Lewat talkshow langsung, pengunjung dapat kembali bertemu dengan penulis-penulis buku secara langsung. Hal yang menurutnya mempunyai sensasi berbeda dari kegiatan secara daring.
"Ketemu penulisnya secara langusng, lihat lagi, ngobrol langsung. Selama ini ada penerbit menyelenggarakan acara tapi webinar beda. Istilahnya itu touch-nya itu beda," jelas Syahrir.