REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku belajar banyak dari almarhum ayahnya, Haji Mochamad Thohir. Sang Ayah, ucap Erick, begitu menekankan pentingnya pendidikan kepada anak-anaknya.
"Saya cerita sedikit soal almarhum bapak saya, Haji Mochamad Thohir. Beliau buat saya figur yang luar biasa. Figur yang membuat dan mendidik karakter saya seperti hari ini," ujar Erick saat seminar nasional bertajuk "Membersamai Indonesia Emas 2045 sebagai Kebangkitan Umat dengan Transformasi SDM berbasis Akhlak" di UIN Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (11/12).
Erick menyebut sang Ayah telah meninggalkan kampung halaman di Gunung Sugih, Lampung, untuk merantau ke Tanjung Karang, Lampung, pada usia 10 tahun demi mengenyam pendidikan.
"Beliau yakin pendidikan jadi kunci kesejahteraan, beliau merantau lagi SMA di Solo, baru kuliah di Jakarta. Sejak kami kecil, beliau tekankan penting sekali punya pendidikan yang juga didasari dengan karakter," ucap Erick.
Erick mengatakan almarhum ayah juga selalu berpesan untuk menjaga setiap amanah dan mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Erick menilai pendidikan yang didasari karakter baik dan amanah dalam bertugas menjadikan seseorang yang dapat dipercaya.
"Beliau juga menekankan kita dihargai orang bukan karena uang kita, tapi karena kapabilitas kita karena pengetahuan dan ekspertis kita, itu yang akan mendatangkan uang," kata Erick.
Erick menyebut banyak anak muda saat ini yang memiliki keahlian yang dapat mendorong perbaikan ekonomi. Kata Erick, sang Ayah mengibaratkan ekonomi seperti membuat secangkir kopi.
"Ekonomi itu ibarat bikin kopi. Kopi, air panas, gula, diaduk merata, pasti kopinya nikmat. Ekonomi itu perputaran uang makin cepat, mengalir, menetes dan dinikmati semua, jangan mengendap," ucap Erick.