REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dian Fath Risalah, Antara
JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan, hingga saat ini varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron belum terdeteksi di Indonesia. Meski begitu banyak pihak yang mempertanyakan kemampuan pemerintah dalam mengidentifikasi varian baru B.1.1.529.
Hal ini lantaran, whole genome sequencing (WGS) yang dianalisis Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya dinilai lambat. Terlebih, hanya ada 12 laboratorium yang mampu melakukan WGS.
"Jadi Omicron sampai saat ini sudah kita lakukan genome squencing masih belum teridentifikasi. Belum ada Omicron di Indonesia," kata Dante Saat Kunjungan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (10/12).
Walaupun belum terdeteksi, lanjut Dante, Kementerian Kesehatan tetap melakukan identifikasi terutama di daerah pintu masuk baik darat, laut, dan udara. "Dengan cara semua kasus yang PCR-nya positif dilakukan genome squencing. Memetakan gennya sehingga kita bisa tahu bahwa itu varian Omicron atau bukan," ujar Dante.
Dalam kesempatan itu, Dante juga memastikan jumlah laboratorium yang mampu mendeteksi varian baru corona akan ditingkatkan menjadi 14 laboratorium. Tak hanya itu, pemerintah akan menggencarkan metode baru mengidentifikasi varian Omicron dengan tes PCR S Gen Failure Test.
"PCR khusus yang namanya S Gen Failure Test itu akan mendeteksi, dengan menggunakan PCR kita bisa menentukan probable Omicron dengan mengetahui posisi khusus di sequencing DNA RNA-nya dan tempat yang khusus bisa mengidentifikasi Omicron," terang Dante.
Saat ini, metode itu juga sudah digunakan di setiap pintu perbatasan baik darat, laut maupun udara. "Sekarang, kita sudah punya 30 kit. 1 kit-nya sekitar 124 jadi sekarang kita sudah punya 3 ribu lebih tes yang akan mengidentifikasi Omicron dengan cara bukan WGS tapi RNA," kata dia.
Sebelumnya, beredar pemberitaan soal empat warga ber-KTP Jakarta yang dinyatakan terpapar virus corona varian Omicron berdasarkan hasil tes Covid-19. Keempat orang tersebut disebut menjalani tes Covid-19 di Laboratorium Farmalab Cikarang, Kabupaten Bekasi. Namun, pernyataan tersebut diralat. Pihak Dinkes Kabupaten Bekasi menarik pernyataan yang dirilis tersebut.