Jumat 10 Dec 2021 01:15 WIB

Dunia Industri Diminta Serap Lulusan SLB

Penyerapan lulusan SLB bisa dilakukan melalui fasilitas magang.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Seorang guru Tuna Grahita Sekolah Luar biasa (SLB). Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (Dudika) di Jatim berkontribusi dalam memfasilitasi dan memberikan peluang bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan para lulusan Sekolah Luar Biasa (SLB).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja (Dudika) di Jatim berkontribusi dalam memfasilitasi dan memberikan peluang bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan para lulusan Sekolah Luar Biasa (SLB). Khususnya dalam mengembangkan keterampilan yang mereka miliki.

Salah satunya melalui program magang kerja bagi para ABK. Khofifah berharap, dengan adanya program magang kerja tersebut, para siswa SLB dapat lebih siap menghadapi dunia kerja ketika lulus nanti. Selain itu, diharapkan Dudika di Jatim juga dapat menyerap tenaga kerja yang berasal dari lulusan SLB.

Baca Juga

“Dudika di Jatim baik yang tergabung dalam Apindo, Forkas, maupun Kadin akan kami koordinasikan untuk ikut meningkatkan kepedulian terhadap anak-anak ABK dan lulusan SLB lebih luas lagi,” kata Khofifah, Kamis (9/12).

Khofifah menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jatim terus mendorong pengembangan potensi dan kemandirian para ABK dan lulusan SLB. Salah satunya melalui program Vokasi Istimewa. Program ini terus digencarkan untuk memfasilitasi para ABK dan lulusan SLB di Jatim agar memiliki keahlian dan terus mengembangkan potensinya agar bisa mandiri dan berdaya.

“Para ABK dan lulusan SLB ini harus terus diberikan peluang dan kesempatan untuk terus mengembangkan potensinya dan keahliannya. Melalui program Vokasi Istimewa ini diharapkan terbangun koneksitas lebih luas lagi bagi keahlian dan karya-karya anak-anak istimewa ini,” ujarnya.

Khofifah mengatakan, selain melalui program Vokasi Istimewa, ajang Gelar Keterampilan Hasil Karya Anak Disabilitas ini menjadi salah satu upaya untuk mendorong siswa pendidikan khusus penyandang disabilitas di Jatim untuk mengembangkan potensi terbaik dalam dirinya. 

Khofifah juga berpesan agar jangan pernah menempatkan anak berkebutuhan khusus di posisi kelas dua atau second class society. "Jangan pernah melakukan diskriminasi terhadap ABK. Beri ruang, peluang, dan kesempatan yang sama bagi ABK ini,” kata dia.

Khofifah mengatakan, dalam beberapa tahun ini kesadaran dan penyediaan ruang bagi anak-anak  yang istimewa ini terus meningkat. Semua ini tentunya berkat kampanye terus menerus yang digaungkan baik di tingkat global, nasional, maupun di tingkat lokal.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement