REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN--Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mendukung Program Menara Vokasi yang diinisiasi Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dudi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Kalimantan Selatan Dr (HC) H Sahbirin Noor dalam Gebyar Menara Vokasi Politeknik - SMK- LKP 2021 di Atrium Duta Mall Banjarmasin, Selasa (7/12/).
Gubernur yang akrab disapa Paman Birin ini mengatakan, upaya di atas merupakan amanat Undang-undang Dasar 1945 bahwa pembangunan pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Dalam upaya terbentuknya SDM berkualitas, berkarakter dan berkemajuan selaras dengan amanat undang-undang dasar 1945 tersebut, maka diperlukan upaya bersama agar lulusan satuan pendidikan memiliki kemampuan menguasai dan mengimplementasikan pengetahuan dan kompetensinya di dunia usaha dan dunia industri (dudi), maupun di masyarakat sebagai pribadi yang profesional di berbagai bidang,"katanya.
Ia menambahkan, program ini sangat selaras dengan visi pertama yakni, membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berbudi pekerti luhur dengan salah satu proyek prioritasnya meningkatkan pendidikan vokasi berbasis link and match sesuai dengan dunia usaha.
"Kebijakan pemerintah akan diarahkan untuk memastikan kesesuaian pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja, serta melakukan pengembangan sekolah vokasi melalui kurikulum berbasis potensi lokal agar pengembangan pendidikan vokasi selaras dengan kebutuhan dan potensi daerah," ucapnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui peraturan daerah nomor 19 tahun 2018 tentang rencana pembangunan industri provinsi kalimantan selatan, sedang membangun sentra hilirisasi industri pertambangan dan pertanian.
"Hilirisasi industri yang merupakan proyek prioritas misi kedua pembangunan kalsel mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata sangat memerlukan pendidikan vokasi untuk memenuhi permintaan tenaga kerja industri pengolahan minerba.
Misalnya smelter biji besi, industri baja, pengolahan batubara menjadi methanol, lpg, amoniak, dan biji plastik, serta pada industri sawit/cpo," katanya.
Paman Birin berharap melalui program menara vokasi ini, seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dari satuan pendidikan vokasi bersama mitra kerjanya, dapat saling bersinergi melalui kemitraan yang selaras antara satuan pendidikan vokasi dan pengguna jasa lulusan vokasi.
"Untuk itu kepada seluruh komponen akselerator daerah yang terdiri dari unsur pemerintah, satuan pendidikan vokasi, dunia usaha dunia industri, komunitas dan media massa agar bergerak dan bersinergi mewujudkan pendidikan vokasi menjadi pusat keunggulan pendidikan di tanah air," ucapnya.
Ia juga berpesan kepada anak-anak yang mengambil pendidikan vokasi, patutlah kalian berbangga karena kalian memiliki kelebihan dalam kemampuan teknis yang tidak dimiliki anak-anak di luar pendidikan vokasi. keahlian yang kalian miliki ini dapat menjadi sarana untuk menciptakan peluang kerja.
"Ini adalah awal yang baik bagi kita semua agar kondisi sumber daya manusia kita dapat lebih baik lagi dan kualitasnya akan terus meningkat. semoga capaian luar biasa ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan demi pembangunan manusia indonesia dan khususnya pembangunan manusia kalimantan selatan yang lebih baik lagi," pungkasnya.
Sementara Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, ST MSc PhD dalam kesempatannya mendorong satuan pendidikan vokasi untuk peka, peduli dan terus berkolaborasi serta kerjasama dengan multipihak (pentahelix) sebagai bentuk kontribusi memulihkan ekonomi bangsa dan kembali memicu semangat masyarakat untuk bekerja dan beraktivitas kembali dalam lingkup bidang profesi dan fesyen masing-masing.“Kita (pendidikan vokasi) harus memiliki ide gila, kepekaan yang diwujudkan dalam semangat kerjasama multipihak (pentahelix) dengan tujuan memicu tumbuhnya ekonomi masyarakat setelah terhimpit oleh pandemi," katanya.