Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mengabarkan terjadi banjir akibat hujan lebat di Lombok Barat dan Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Ahad (5/12) sore dan Senin (6/12) pagi. Sebanyak 94 keluarga di Lombok Timur terdampak banjir pada Ahad (5/12) sore yang menggenangi Kecamatan Keruan (Desa Ketapang Raya), Kecamatan Jerowaru (Desa Batu Nampar Selatan) dan Kecamatan Pringga Baya (Desa Gunung Malang dan Kerumut).
Sementara 404 keluarga di Lombok Barat terdampak banjir pada Senin (6/12) pagi yang menggenangi Desa Ranjok, Kecamatan Gunung Sari. Melihat kondisi cuaca di wilayah NTB, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Beberapa wilayah di NTB tersebut, antara lain Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Kota Bima, dan Dompu. Namun, selain karena curah hujan, BPBD Kabupaten Lombok Timur menginformasikan banjir juga disebabkan oleh drainase yang tersumbat sampah dan tidak mampu menampung debit air.
Kawasan wisata Senggigi di Kabupaten Lombok Barat banjir, Senin (6/12). Jalanan, permukiman, dan area hotel pun tergenang. Banjir yang melanda kawasan wisata Senggigi sejak pukul 08.00 WITA belum menunjukkan tanda-tanda akan surut hingga pukul 13.00 WITA. Selain menggenangi jalanan dan area wisata, banjir menyebabkan beberapa desa di kawasan Senggigi, seperti Desa Tanak Ember dan Teloke di Kecamatan Batulayar terendam.
Sementara itu, akses jalan menuju Senggigi dari Kota Mataram ditutup akibat banjir, Senin (6/12). Jembatan yang menghubungkan Kota Mataram dengan kawasan objek wisata di Nusa Tenggara Barat itu terendam air dari luapan Sungai Meninting.