Senin 06 Dec 2021 08:44 WIB

Pasangan Dibongkar, Ganjar-Erick Ungguli Prabowo-Puan

Ganjar-Erick ungguli Anies-Sandi maupun Prabowo-Puan dalam survei Indikator Politik.

Rep: Fauziah Mursid, Arie Lukihardianti/ Red: Mas Alamil Huda
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada penyerahan bantuan alat kesehatan (alkes) bantuan BUMN kepada Pemprov Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Pasangan Ganjar-Erick unggul dalam survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.
Foto: dok. Istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada penyerahan bantuan alat kesehatan (alkes) bantuan BUMN kepada Pemprov Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Pasangan Ganjar-Erick unggul dalam survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei pasangan capres-cawapres 2024. Dari dua simulasi yang dilakukan dengan membongkar pasang capres-cawapres, Ganjar Pranowo-Erick Thohir mengungguli pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto-Puan Maharani.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, saat ini tidak ada pasangan capres-cawapres 2024 yang paling dominan atau mengungguli pasangan calon lainnya. Dari tiga pasangan yang disimulasikan, pasangan Ganjar-Erick unggul tipis. Ganjar-Erick memperoleh 31,1 persen, Anies-Sandiaga 30,8 persen, Prabowo-Puan 28,1 persen.

Baca Juga

"Ini kalau Ganjar sama Erik lagi-lagi juga tidak ada bedanya sangat signifikan. Artinya, ya ideal duel kalau tiga pasangan ini maju," ujar Burhanudin dalam keterangannya saat paparan survei, Ahad (5/12).

Simulasi berikutnya, jika Pilpres 2024 diikuti pasangan Anies-Erick, Ganjar-Airlangga Hartarto (Ketua Umum Golkar), serta Prabowo-Puan. Hasilnya masing-masing pasangan ini yakni Anies-Erick memperoleh 28,2 persen, Ganjar-Airlangga 28,8 persen sedangkan Prabowo-Puan 29,9 persen

"Ini betul-betul nggak tahu nih siapa (yang unggul) ini betul-betul statistically, neck to neck, kita nggak tahu lagi siapa yang unggul karena perbedaannya sangat tipis tiga pasangan ini," ujar Burhanudin.

Burhanuddin mengatakan, secara perorangan, elektabilitas atau tingkat keterpilihan Prabowo masih mengungguli Ganjar atau Anies meski selisihnya tidak lagi signifikan. Namun, semua itu bisa berubah tergantung siapa cawapres yang dipasangkan.

Indikator Politik Indonesia juga melakukan survei untuk calon wakil presiden dengan simulasi 12 nama. Peringkat tiga teratas yakni Sandiaga dengan 30,6 persen, Ridwan Kamil 13,2 persen, dan Erick Thohir 10,2 persen.

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 2-6 November 2021. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden mencapai 2020 orang. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Masuk parpol

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memutuskan akan masuk partai politik pada 2022 mendatang. Keputusan ini sekaligus akan menguatkan rencananya terkait Pilpres 2024. Menurut Ridwan Kamil, pilihan politiknya ke depan berlandaskan realita dan dua pilihan. Pertama, melanjutkan periode kedua sebagai gubernur Jabar.

"Kalau saya pilih kiri, 2024 saya ikut pilgub lagi. Atau pintu kedua, kepemimpinan nasional. Karena kan Pak Jokowi selesai dalam dua periode,” ujar Ridwan Kamil.

Maju dalam kontelasi nasional, kata dia, membutuhkan tiga modal besar, yakni elektabilitas dan popularitas, dua logistik, lalu ketiga partai yang dalam sistem demokrasi menjadi kendaraan untuk maju. “Dua modal itu saya belum punya. Duit tidak ada, partai juga belum. Yang saya miliki sekarang elektabilitas dan kesukaan,” katanya.

Menurutnya, karena belum memiliki modal logistik dan berpartai, dirinya saat ini tengah meningkatkan kinerja. Jika upaya ini direspons partai politik dengan meminangnya untuk maju, Emil memastikan pihaknya tidak akan menolak.

“Tapi politik tahu diri itu, saya harus tahu diri, Anda itu siapa? Diusung partai belum pasti, kalau nggak (dipinang) saya tahu diri. Kalau tidak ada partai, saya akan melanjutkan menjadi gubernur. Tapi kalau ada partai butuh tokoh elektabilitas yang lumayan, saya dihitung, saya bismillah,” paparnya.

Wakil Ketua I DPD Golkar Jawa Barat Aria Girinaya mengatakan, Emil memiliki kualifikasi yang mumpuni. Namun, ia menilai Ridwan Kamil lebih tepat untuk kembali maju di Pilgub Jabar. “Paling ideal untuk Pak RK adalah melanjutkan Gubernur Jabar dua periode,” ujar Aria Girinaya yang akrab disapa Giri, kepada wartawan, Senin (6/12).

Menurut Ketua PDK KOSGORO 1957 Jawa Barat ini, di periode kedua nanti Emil bisa menuntaskan program-program unggulan dan inovasi yang banyak dilahirkan di kepempimpinan periode pertama. “Keberhasilan selama dua periode akan membuat modal politiknya bertambah kuat dan besar,” katanya.

Giri sendiri menyebut Golkar akan sangat terbuka jika Emil memutuskan menjadi kader partainya. Menurutnya, sebagai partai tengah, Golkar memandang Emil adalah tokoh potensial, namun jika berbicara peluang menjadi capres, Golkar sudah memutuskan mengusung Airlangga Hartarto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement