Senin 06 Dec 2021 00:11 WIB

Survei Ungkap Elektabilitas Tiga Pasang Capres Beda Tipis

Survei Indikator mengungkap belum ada pasangan capres-cawapres dominan.

Rep: Fauziah Mursid, Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Lima Nama Capres di Tiga Hasil Survei
Foto:

Begitu halnya, jika survei untuk calon wakil presiden dengan simulasi 12 nama. Peringkat tiga teratas yakni Sandiaga dengan 30,6 persen, Ridwan Kamil 13,2 persen, dan Erick Thohir 10,2 persen.

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 2-6 November 2021. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan jumlah responden mencapai 2020 orang. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pada Sabtu (4/12), Indonesia Political Opinion juga merilis hasil survei terbarunya, Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah Putra mengatakan, bahwa elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami penurunan. Data tersebut berdasarkan hasil survei yang menanyakan masyarakat jika pilpres dilakukan hari ini.

Dari 30 nama yang masuk daftar capres, elektabilitas Prabowo adalah sebesar 8,4 persen. Adapun koleganya dari Partai Gerindra, Sandiaga Salahuddin Uno memiliki elektabilitas sebesar 13,8 persen.

"Terlihat mencolok jika Prabowo mulai ditinggalkan, beralih ke Sandiaga Uno yang mulai merangkak naik menggantikan Prabowo," ujar Dedi dalam diskusi daring, Sabtu (4/12).

Teratas, ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 21,3 persen. Sandiaga sendiri menempati urutan kedua dan di bawahnya ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 11,6 persen.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 10,2 persen. Posisi keenam, ditempati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 7,5 persen dan elektabilitas tokoh lain masih di bawah 5 persen.

Dedi menjelaskan, meningkatnya elektabilitas Sandiaga terjadi akibat masyarakat yang mulai jenuh terhadap Prabowo. Ditambah dengan harapan publik yang menilai mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tepat untuk memimpin.

"Sandiaga Uno, belum memiliki pembenci yang sedemikian kuat sebagaimana yang dimiliki Prabowo, ini tentu dilematis," ujar Dedi.

IPO melakukan survei dengan mengambil representasi data pada periode Maret 2020, Agustus 2020, April 2021 dan Agustus 2021. Jumlah responden adalah sebanyak 1.200 yang tersebar proporsional skala nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement