Ahad 05 Dec 2021 10:41 WIB

13 Warga Meninggal dan 41 Luka Bakar Akibat Erupsi Semeru

BPBD Lumajang laporkan ada dua ibu hamil alami luka usai terjadi erupsi Gunung Semeru

Rep: Mabruroh/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah warga mengungsi di balai desa untuk menghindari letusan susulan Gunung Semeru di Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021).
Foto:

BPBD Kabupaten Lumajang juga melaporkan terdapat 902 warga mengungsi yang tersebar di beberapa titik kecamatan, antara lain, 305 orang mengungsi di beberapa fasilitasi pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo dengan rincian, SDN Supiturang 04 kurang lebih 80 orang, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang kurang lebih 50 orang, SDN Oro-Oro Ombo 3, kurang lebih 20 orang, SDN Oro-Oro Ombo 2 kurang lebih 35 orang, Masjid Pemukiman Dusun Kampung Renteng Desa Oro-oro Ombo kurang lebih 20 orang, Balai Desa Oro-Oro Ombo kurang lebih 40 orang, Balai Desa Sumberurip kurang lebih 25 orang, dan SDN Sumberurip 2 kurang lebih 25 orang.

Sementara sebagian masyarakat mengamankan diri di rumah keluarganya di sekitar ketinggian Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus, Desa Oro-Oro Ombo. 409 orang di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro. Sedangkan 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian.

Kejadian sebaran awan panas guguran Gunung Semeru juga menyebabkan beberapa rumah warga tertutup material vulkanik serta jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang terputus.

BPBD Kabupaten Lumajang menggunakan alat berat, seperti wheel loader untuk membuka akses jalan Curah Kobokan serta melakukan pendataan lanjutan terkait kerugian materiel lainnya akibat peristiwa ini.

Berdasarkan pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), saat ini Gunung Semeru masih dalam status level II atau  ‘waspada.’ Adapun pemantauan kondisi udara melalui radar Accuweather Udara mencapai tingkat polusi tinggi dan berdampak negatif terhadap kelompok yang masuk dalam kategori rentan, yaitu lansia, ibu hamil, disabilitas serta anak-anak.

Pantauan secara visual juga menunjukkan awas panas guguran telah berhenti dikarenakan kondisi hujan di sekitar puncak kubah lava Gunung Semeru. BPBD terus melakukan koordinasi bersama perangkat desa setempat dan Pos Pengamat Gunung Api (PPGA) terkait pemutakhiran aktivitas Gunung Semeru.

BPBD Kabupaten Lumajang mengimbau masyarakat setempat untuk tidak melakukan aktivitas di Daerah Aliras Sungai (DAS) Mujur di Curah Kobokan dan DAS lainnya maupun beberapa tempat yang dimungkinkan menjadi tempat aliran guguran awan panas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement