Sabtu 04 Dec 2021 23:27 WIB

Warga Diminta Tak Terpengaruh Hoaks Soal Vaksin

BIN Daerah minta warga tak terpengaruh hoaks soal vaksin

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
vaksinasi covid-19 (ilustrasi)
Foto: ANTARA/JOJON
vaksinasi covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Sulawesi Barat (Sulbar) mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh hoaks terkait vaksinasi. Publik diminta agar tetap mengikuti program vaksinasi agar terbentuk kekebalan kelompok guna menghadapi pandemi virus Covid-19.

"Masyarakat tidak perlu ragu. Jangan terprovokasi dengan berita-berita hoaks dan tidak berdasar mengenai vaksin. Percayakan itu semua kepada Pemerintah," kata Kabinda Sulbar, Sudadi dalam keterangan, Sabtu (4/12).

Baca Juga

Hal tersebut dia sampaikan bersamaan dengan dilanjutkan kembali kegiatan vaksinasi Covid-19 massal tahap tiga dengan membuka sebanyak 20 gerai vaksin. Vaksinasi yang digelar dari pintu ke pintu dilakukan di lingkungan masyarakat dan sekolah-sekolah tersebut tersebar di empat Kabupaten, yakni Kabupaten Mamuju, Majene, Polewali Mandar dan Pasangkayu.

Sudadi mengatakan bahwa sampai sejauh ini Binda Sulbar sudah memvaksin lebih dari 30.000 warga, baik untuk dosis 1 maupun dosis 2. Menurutnya, kondisi itu menunjukkan antusias masyarakat Sulbar dalam mendukung upaya Pemerintah mengakhiri pandemi Covid-19.

"Olehnya itu kami kembali menambah 13 ribu dosis vaksin pada akhir tahun 2021," kata Sudadi.

Sudadi juga mengingatkan, masyarakat yang sudah divaksin agar tidak mengabaikan protokol kesehatan. Sebab, sambung dia, pandemi masih belum berakhir dan protokol kesehatan merupakan cara efektif mencegah penularan dan penyebaran Covid-19.

"Tetap mematuhi protokol kesehatan dengan selalu memakai masker, menjaga jarak, tidak berkerumunan, serta sering mencuci tangan dengan antiseptik. Terapkan pola hidup sehat guna meningkatkan kekebalan tubuh," tambahnya.

Sebelumnya, Binda Sulbar telah berhasil melakukan vaksinasi tahap pertama dengan menyasar 11.000 orang. Kegiatan dilanjutkan ke program vaksinasi tahap kedua yang menyasar 20.200 orang pada periode Oktober-November lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement