REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang melaporkan akibat meletusnya Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, sejumlah wilayah di Kabupaten Malang terguyur hujan abu vulkanik. Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan saat dikonfirmasi dari Kota Malang, Sabtu (4/12) mengatakan berdasarkan laporan sementara ada sejumlah wilayah yang mengalami hujan abu akibat meletusnya Gunung Semeru.
"Untuk wilayah terdampak langsung tidak ada, namun hujan abu dilaporkan terjadi di beberapa wilayah," katanya.
Beberapa wilayah yang mengalami hujan yang disertai abu vulkanik, antara lain adalah Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, sebagian Kecamatan Wajak dan Kecamatan Bantur. "Sejauh ini kondisi aman di Kabupaten Malang," katanya.
Sementara itu, Camat Ampelgading Achmad Sovie menambahkan, Kabupaten Malang yang berdekatan dengan Kabupaten Lumajang, saat ini dalam kondisi aman dan tidak terdampak secara langsung dari letusan Gunung Semeru. "Untuk wilayah Kabupaten Malang kondisi aman karena letusan mengarah ke Lumajang," katanya.
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) dilaporkan mengalami peningkatan aktivitas kemudian meletus yang disertai awan panas guguran dan hujan abu vulkanik, Sabtu (4/12) pukul 15.20 WIB. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik dengan guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat terjadi mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter. Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.
Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga gelap akibat kabut dari abu vulkanik. Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500 meter hingga 800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.