Jumat 03 Dec 2021 16:35 WIB

Prokes Ketat Saat Wisuda Offline Universitas BSI Sukabumi

Penerapan prokes pada seremoni wisuda kali ini, dinilai sudah baik.

Perayaan wisuda ke-14 Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Sukabumi, berlangsung secara offline, tanpa didampingi pendamping/orang tua, yang digelar di Hotel Horison, jl. Siliwangi No.68, Kebonjati, Kec. Cikole, Kota Sukabumi, pada Kamis (2/12), serta disiarkan secara live streaming melalui Youtube BSITVOfficialChannel.
Foto: istimewa
Perayaan wisuda ke-14 Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Sukabumi, berlangsung secara offline, tanpa didampingi pendamping/orang tua, yang digelar di Hotel Horison, jl. Siliwangi No.68, Kebonjati, Kec. Cikole, Kota Sukabumi, pada Kamis (2/12), serta disiarkan secara live streaming melalui Youtube BSITVOfficialChannel.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pandemi Covid-19 yang berangsur menurun, memungkinkan gelaran kegiatan bisa digelar secara offline, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Perayaan wisuda ke-14 Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Sukabumi, berlangsung secara offline, tanpa didampingi pendamping/orang tua, yang digelar di Hotel Horison, jl. Siliwangi No.68, Kebonjati, Kec. Cikole, Kota Sukabumi, pada Kamis (2/12), serta disiarkan secara live streaming melalui Youtube BSITVOfficialChannel.

Baca Juga

Penerapan prokes pada seremoni wisuda kali ini, dinilai sudah baik. Sebelum memasuki gedung pelantikan, para wisudawan di cek suhunya terlebih dahulu, serta harus sudah divaksin sampai dosis kedua.

Hal tersebut dikonfirmasi Satgas Covid-19, dari UPTD Penunjang Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Rengganis Siti Anisa, saat ditemui di tempat wisuda. Menurutnya, penerapan prokes di gelaran wisuda Universitas BSI sudah bagus.

"Pertama-tama dari kapasitas gedung dan jumlah wisudawan sudah sesuai ya, penggunaan masker dengan masker medis, handsanitizer, itu sudah bagus. Para panitia dan wisudawan juga harus antigen dalam 24 jam terakhir," katanya.

Selain itu, penerapan aturan vaksinasi juga berlaku, bagi para wisudawan dan juga para panitia. "Alhamdulillah sudah banyak yang vaksin, dan hampir semuanya. Bagi yang belum vaksin, harus swab antigen. Acaranya sendiri sudah bagus penerapan prokesnya, tertib," tambahnya.

Ia juga memberi pesan, kepada seluruh wisudawan khususnya, umumnya masyarakat Indonesia, agar tetap patuhi prokes serta sesegera mungkin untuk melakukan vaksinasi, agar pandemi Covid-19 bisa cepat teratasi.

Meski wilayah Sukabumi berstatus level 2, penyelenggaraan wisuda offline ini, tetap menerapkan prokes yang ketat. Dede Wintana, selaku wakil ketua pelaksana mengatakan, persiapan untuk pelaksanaan wisuda offline kali ini sudah diatur jauh-jauh hari.

"Banyak sekali aspek yang harus dipersiapkan, terkait izin juga teknis pelaksanaan wisudanyan sendiri. Kita lakukan jauh-jauh hari. Mulai dari izin pelaksanaan, prokes serta pendataan mahasiswa," ujarnya, saat ditemui usai acara, Kamis (2/12).

Pihak panitia, juga telah menyediakan masker medis serta hand sanitizer, bagi para wisudawan saat prosesi wisuda berlangsung."Kita lakukan pendataan mahasiswa terlebih dahulu yang sudah atau belum divaksin. Minimal mereka sudah divaksin dosis kedua. Mahasiswa juga harus menggunakan masker, sarung tangan latex dan face shield dari rumah masing-masing, dan kita juga menyediakan masker serta hand sanitizer. Bagi yang belum divaksin, kita perintahkan mereka untuk antigen, karena khawatir juga nanti takut ada apa-apa," jelasnya.

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement