Kamis 02 Dec 2021 23:19 WIB

Mataram Terima DAK Rp 15 Miliar untuk Jalan

Rp 10 miliar untuk pemeliharaan dan peningkatan jalan dan Rp 5 miliar untuk sanitasi.

Sebuah jalan di Kota Mataram, NTB (ilustrasi). Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menerima bantuan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 15 miliar untuk pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan dan sanitasi.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Sebuah jalan di Kota Mataram, NTB (ilustrasi). Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menerima bantuan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 15 miliar untuk pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan dan sanitasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menerima bantuan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp 15 miliar untuk pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan dan sanitasi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Kamis (2/12), mengatakan, DAK Rp 15 miliar itu dibagi dua yakni Rp 10 miliar untuk pemeliharaan dan peningkatan jalan dan Rp 5 miliar untuk pengerjaan sanitasi. "Peruntukan DAK yang kita kelola ini sudah ditentukan sesuai usulan perencanaan," kata Miftah.

Baca Juga

Untuk pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan akan dikerjakan Jalan Baiturahman dan pemeliharaan jalan menuju Dasan Sari yang saat ini mengalami kerusakan."Kalau di Jalan Baiturahman Karang Pule itu untuk peningkatan kuliatas jalan," kata dia.

Besaran DAK untuk jalan yang diterima tahun 2022 sebesar Rp 10 miliar meningkat walaupun kenaikannya tidak terlalu signifikan dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 8 miliar. Untuk jalan yang memerlukan pemeliharaan dan peningkatan, cukup banyak jalan yang perlu pemeliharaan. Seluruhnya sudah masuk pendataan dan terverifikasi pemerintah pusat.

Namun oleh sistem ditentukan prioritas yang dikerjakan terlebih dahulu dan disetujui pemerintah pusat sesuai dengan ketersediaan anggaran yang ada. "Saat pengusulan progam kita pakai sistem dan itu sudah masuk berbagai kriteria. Ini disesuaikan dengan anggaran dan data kita sudah masuk semua. Jadi yang dua itu dikerjakan dari DAK tahun depan," kata Miftah menjelaskan.

Sementara, untuk pengerjaan sanitasi akan dikerjakan berbasis masyarakat yakni Sanitisasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM). "Pengerjaan kita lakukan dengan sistem padat karya. Direncanakan oleh masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan dipelihara oleh masyarakat juga," ungkap dia.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement