Kamis 02 Dec 2021 20:42 WIB

Waspada Gelombang Ketiga dan Omicron Tapi Vaksinasi Melambat

Salah satu faktor penghambat laju vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah hoaks.

Ampul vaksin Moderna yang digunakan untuk vaksinasi massal Covid-19 dosis tiga di Graha Wana Bhakti Yasa, Yogyakarta, Selasa (30/11). Vaksinasi Covid-19 dosis tiga atau vaksin booster untuk relawan ini menggunakan vaksin moderna.
Foto:

Salah satu daerah yang masih belum mencapai target cakupan vaksinasi adalah Sumatera Barat (Sumbar). Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Sumbar, Jasman menyebutkan, bahwa masih banyaknya informasi yang keliru (hoaks) menjadi kendala terbesar vaksinasi di daerahnya.

Untuk mengatasi tantangan hoaks dan kendala kultural, pihaknya mengedepankan pendekatan informal melibatkan alim ulama, cerdik pandai, semua lembaga serta institusi terkait. Termasuk, memberikan edukasi pentingnya vaksinasi melalui media massa dan anak-anak sekolah.

“Tiap daerah punya kiat tersendiri sesuai local wisdom (kearifan lokal) masing-masing,” ujarnya dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN dikutip Kamis (2/12).

Ia menjelaskan, vaksinasi relatif mudah dilaksanakan di daerah terpencil dan penduduknya tetap, dibandingkan wilayah berpenduduk banyak dengan mobilitas tinggi. Berkat kerja keras bersama, dalam dua bulan terakhir, menurutnya, cakupan vaksinasi di Sumbar meningkat cukup pesat.

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi menyatakan, berita bohong atau hoaks dan disinformasi masih menjadi kendala utama pengendalian pandemi Covid-19. Dedy mengungkapkan, Kementerian Kominfo sejak Januari 2020 hingga 2 Desember 2021 telah mengidentifikasi berbagai hoaks dan disinformasi

“Telah ditemukan sebanyak 2.010 isu hoaks Covid-19 pada 5.194 unggahan media sosial, dengan persebaran terbanyak pada platform Facebook sejumlah 4.493 unggahan,” beber Dedy.

Untuk hoaks tentang vaksinasi Covid-19, telah ditemukan sebanyak 401 isu hoaks pada 2.476 unggahan media sosial. Seperti halnya hoaks Covid-19, isu hoaks terkait vaksinasi ini juga terbanyak didapatkan pada platform Facebook yakni sebanyak 2.284 unggahan.

"Kami berharap masyarakat waspada dan terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin serta berhati-hati terhadap penyebaran hoaks dan disinformasi tentang varian ini. Masyarakat kami minta untuk selalu mengakses informasi atau data dari sumber terpercaya,” papar Dedy.

 

photo
Infografis Tolak Divaksin Siap-siap Terima Hukuman - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement