Kamis 02 Dec 2021 14:42 WIB

DKI Fokus Selesaikan Sisa Target Sumur Resapan pada 2021

Ketua Banggar DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi menghapus anggaran sumur resapan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pekerja menyelesaikan proyek galian sumur resapan di kawasan Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Selasa (16/11).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja menyelesaikan proyek galian sumur resapan di kawasan Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Selasa (16/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta fokus menyelesaikan sisa target pembuatan sumur resapan hingga akhir tahun ini. Hal itu menyusul dihapuskannya anggaran program itu pada 2022.

Hingga saat ini, kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria jumlah sumur resapan yang sudah terbangun mencapai 19.042 titik atau 37.369 meter kubik. Pembangunan akan terus bertambah untuk mengendalikan genangan di beberapa titik Ibu Kota.

Baca Juga

"Dan ini terus bertambah jumlahnya, karena diharapkan target akhir tahun 26.932 titik atau 53.050 meter kubik, ini yang tipe Buis Beton," ujar Riza di Jakarta, Kamis (2/12).

Untuk tipe modular, kata Riza, saat ini baru mencapai 8.536 meter kubik dan ditargetkan akan bertambah menjadi 18.224 meter kubik. Dengan cara itu, pihaknya akan mengoptimalkan pembangunan sumur resapan sedang yang memiliki kedalaman 20 meter sebanyak 356 meter kubik.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta sepakat menghapus anggaran untuk pembuatan sumur resapan di APBD 2022 sebesar Rp 120 miliar. Kesepakatan itu diambil dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar) besar di DPRD DKI Jakarta.

Pada rapat anggaran di Komisi D DPRD DKI, usulan sumur resapan yang awalnya Rp 322 miliar dipangkas menjadi Rp120 miliar. Usulan itu kemudian dibawa ke Rapat Banggar untuk didiskusikan lebih lanjut. "Hasilnya, kalau di Banggar besar, kesepakatan terakhir, akhirnya dinolkan," ujar Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI, Nova Paloh pada Rabu (1/12).

Nova menceritakan pihak yang mengusulkan agar dana sumur resapan di APBD 2022 dihapus adalah Ketua Rapat Banggar DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. Edi yang berasal dari Fraksi PDIP juga merupakan Ketua DPRD DKI.

Usulan itu kemudian disetujui anggota rapat setelah mempertimbangkan efektivitas dan kualitas sumur resapan yang sudah dibangun dalam beberapa tahun terakhir. "Ada beberapa masukan dari kawan-kawan, di beberapa wilayah ada yang terlihat (sumur resapan) belum bisa menangani masalah banjir, terkait masalah resapan airnya," ujar Nova menjelaskan alasan dewan menghapus dana sumur resapan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement