Selasa 30 Nov 2021 23:26 WIB

Itagi: Anak dengan Komorbid Tetap Berisiko Tinggi

Sehingga perlu disiapkan pula vaksinasi Covid-19 khusus untuk anak-anak.

Vaksinasi Covid-19 anak usia 5-11 tahun.
Foto: Republika
Vaksinasi Covid-19 anak usia 5-11 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (Itagi) Prof Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan pada umumnya gejala Covid-19 pada anak lebih banyak yang ringan. Namun, Sri melanjutkan, mereka dengan komorbid tetap berisiko tinggi.

"Gejala Covid-19 pada anak tidak sehebat pada orang dewasa, itu sebetulnya. Pada umumnya lebih banyak yang ringan, walaupun ada juga yang berat sampai masuk ICU. Tapi itu kecil sekali," kata Prof Sri Rezeki dalam webinar secara daring, di Jakarta, Selasa (30/11).

Baca Juga

Namun yang terpenting, ujar dia, anak-anak harus terlindungi dari Covid-19. Itu karena mereka juga bisa menularkan pada orang lain, sehingga perlu pula disiapkan vaksinasi khusus untuk anak-anak karena memang berbeda dengan vaksin untuk dewasa.

Secara klinis, ia menjelaskan jika anak terkena Covid-19 memang ringan atau tidak bergejala. Tetapi ada juga yang memiliki risiko tinggi, yakni mereka yang memang memiliki komorbid.

"Obesitas, diabetes, penyakit jantung bawaan, asma, kelainan genetik, keganasan (kanker), defisiensi imun. Anak-anak dengan komorbid ini yang harus hati-hati," kata Prof Sri Rezeki.

Karena itu, jika mereka tidak mendapatkan imunisasi dan mereka terkena Covid-19, mereka harus dirawat dan terkadang ada yang perlu masuk ICU dan terkena komplikasi. Secara keseluruhan ada sekitar 12 dari total kasus Covid-19 terjadi pada anak.

Sehingga, menurut Prof Sri Rezeki, kalau ada kasus di atas 100 ribu, maka 12 persen dari itu merupakan pasien anak dan mereka berusia antara 0-18 tahun. Prevalensi kasus Covid-19 terhadap anak di 13 negara, ujar dia, memang bervariasi 0,4 persen sampai dengan 13,9 persen, dan yang tertinggi terjadi di India.

Sedangkan, situasi di Indonesia kurang lebih hampir sama dengan usia 31-45 tahun menjadi yang tertinggi mencapai 29,6 persen, sementara untuk anak usia 0-18 tahun secara total mencapai 12,1 persen dari total kasus 171.755.

"Jadi semakin dewasa,persentasenya semakin meningkat," ujar dia lagi.

Sedangkan untuk mereka yang ada di kisaran usia 19-30 tahun, jumlah kasus Covid-19 mencapai 25 persen, dan mereka yang ada di usia 46-59 tahun mencapai 22,5 persen. Pada usia di atas 60 tahun mencapai 10,8 persen.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement