Selasa 30 Nov 2021 06:32 WIB

300 Ribu Dosis Vaksin Pfizer Dikirim ke 7 Provinsi

Indonesia kedapatan 224 ribu dosis Pfizer pada tahap ke 136.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang petugas kesehatan memberikan suntikan vaksin Pfizer COVID-19 kepada seorang pria saat kampanye vaksinasi di sebuah Puskesmas di Medan, Sumatera Utara, Indonesia, Rabu, 17 November 2021.
Foto: AP/Binsar Bakkara
Seorang petugas kesehatan memberikan suntikan vaksin Pfizer COVID-19 kepada seorang pria saat kampanye vaksinasi di sebuah Puskesmas di Medan, Sumatera Utara, Indonesia, Rabu, 17 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia kedatangan vaksin tahap ke-136 dan ke-137, Ahad (28/11) guna memenuhi kebutuhan vaksin nasional. Dalam kedatangan tahap ke-136, tiba di tanah air vaksin Pfizer dalam jumlah 334.620 dosis. Pada tahap ke-137, yang tiba berupa vaksin AstraZeneca berjumlah 705.600 dosis.

Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, untuk vaksin Pfizer dikirim langsung ke sejumlah Dinas Kesehatan (Dinkes). Vaksin dikirim ke Sulawesi Selatan, Dinkes Kalimantan Barat, Dinkes Sulawesi Tengah, Dinkes NTB, Dinkes NTT, Dinkes Sulawesi Utara dengan estimasi kedatangan Selasa (30/11), dan Dinkes Sumatera Selatan dengan estimasi kedatangan Senin (29/11). Sementara untuk vaksin AstraZeneca dikirim ke gudang PT Bio Farma di Bandung.

 

"Kedatangan vaksin secara bertahap, kontinyu, dan terus-menerus diperlukan untuk menjaga kestabilan stok vaksin Indonesia," ujar dr. Nadia dikutip Selasa (30/11). 

 

Nadia mengatakan, saat ini, Pemerintah fokus untuk mengejar target dua dosis vaksin untuk seluruh target sasaran vaksinasi yang berjumlah sekitar 208 juta penduduk. "Pemerintah pusat juga mendorong pemerintah daerah, khususnya yang capaian vaksinasinya masih rendah, untuk makin menggencarkan program vaksinasi," kata dr. Nadia.

 

Dia pun mengimbau masyarakat tidak perlu perlu ragu dengan vaksin yang ada. Masyarakat juga diminta tidak memilih-milih merk vaksin. Gunakan vaksin yang tersedia terlebih dulu saat ini. Pemerintah menjamin vaksin yang diberikan kepada masyarakat aman, bermutu, dan berkhasiat.

 

dr. Nadia memastikan, vaksin membuat tubuh relatif lebih tahan serangan virus, bisa menghindarkan dari gejala, perawatan di rumah sakit dan mengurangi risiko kematian. Vaksin memang tidak menjadikan seseorang kebal 100 persen terhadap infeksi virus, sehingga masih dapat tetap tertular dan menularkan. 

 

Karenanya, bagi yang sudah divaksin agar tetap menjalankan protokol kesehatan 5M,

memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Ia juga menekankan bahwa semua vaksin sama baik dan berkhasiatnya, karena vaksin terbaik adalah vaksin yang tersedia saat ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement