REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bandung dan sekitarnya, Sabtu (27/11) malam menyebabkan air Sungai Citarum meluap ke pemukiman warga dan membuat banjir. Ribuan warga di pemukiman di Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot saat ini masih terkena dampak yaitu terendam banjir.
"Banjir, sekarang di desa masuk (banjir). Ketinggian pagi di antaranya 150 cm di RW 04, ribuan (warga terdampak)," ujar Kepala Desa Dayeuhkolot, Yayan Setiana saat dikonfirmasi, Ahad (28/11).
Ia melanjutkan total RW di Desa Dayeuhkolot yang terdampak banjir sebanyak 13. Sebanyak 17 kepala keluarga (KK) mengungsi di kantor PMI dan yang lainnya di musola atau masjid.
"(Banjir) sudah berlangsung tiga hari ini naik turun puncaknya malam tinggi airnya," katanya. Ia menuturkan akses jalan Dayeuhkolot tepatnya di depan Masjid As-Shopia pun terendam banjir.
Yayan menambahkan bantuan untuk para pengungsi sebagian sudah diberikan dari pihak kecamatan. Namun sebagian besar warga terdampak belum mendapatkan bantuan tersebut.
"Kecamatan ada kemarin beras cuma untuk pengungsi saja. Warga yang lain belum," ungkapnya.
Kabid Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Hendra mengatakan banjir turut merendam pemukiman dan akses jalan di Baleendah. Ia menyebut kampung yang terendam banjir yaitu Kampung Parunghalang, Andir, Cibadak, Muara, Ciputat, Kulalet, Cigosol dan Jalan Andir-Katapang.
Ia melanjutkan ketinggian air bervariasi dari mulai 10 cm hingga 120 cm. Warga yang mengungsi di posko lapangan BPBD Kabupaten Bandung sebanyak 8 KK, 18 jiwa, 3 lansia, 3 balita dan 1 ibu menyusui. "Sementara itu data dari lapangan," ungkapnya.