Sabtu 27 Nov 2021 22:24 WIB

BPTJ Sebut Antusiasme Warga Bogor Gunakan BisKita Tinggi

Penumpang BisKita Transpakuan rata-rata 2.140 orang per hari.

Calon penumpang turun dari Biskita Trans Pakuan saat peluncuran di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/11). Pemerintah Kota Bogor bekerja sama dengan BPTJ Kementerian Perhubungan meluncurkan Biskita Trans Pakuan rute Stasiun Bogor-Ciparigi dengan tarif gratis hingga akhir Desember 2021. Transportasi massal dengan konsep Bus Rapid Transit tersebut diharapkan dapat menggantikan 3.000 angkot di Kota Bogor pada tahun 2024 sehingga dapat mengurai kemacetan. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Calon penumpang turun dari Biskita Trans Pakuan saat peluncuran di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/11). Pemerintah Kota Bogor bekerja sama dengan BPTJ Kementerian Perhubungan meluncurkan Biskita Trans Pakuan rute Stasiun Bogor-Ciparigi dengan tarif gratis hingga akhir Desember 2021. Transportasi massal dengan konsep Bus Rapid Transit tersebut diharapkan dapat menggantikan 3.000 angkot di Kota Bogor pada tahun 2024 sehingga dapat mengurai kemacetan. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan menyatakan masyarakat Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar), antusias dan menyambut positif kehadiran BisKita TransPakuan. Hal itu diketahui berdasarkan hasil evaluasi uji coba.

"Sambutan itu ditandai dengan tingginya jumlah penumpang bus selama selama tiga pekan pelaksanaan uji coba," kata kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti, di Kota Bogor, Sabtu (27/11).

Baca Juga

Pada kesempatan itu, Polana J Pramesti didampingi dua direksi BPTJ mengajak media menggunakan BisKita TransPakuan dari halte dekat Stasiun Bogor menuju ke Kampus IPB University di Dramaga, kemudian ke Kampus IPB di Baranangsiang Kota Bogor. Polana menuturkan selama tiga pekan uji coba tercatat sekitar 50 ribu orang menggunakan BisKita TransPakuan. Lalu, sejak Selasa (2/11) hingga Sabtu ini pukul 09.00 WIB sudah sebanyak 49.216 orang menggunakan BisKita dengan rata-rata 2.140 orang per hari.

"Mungkin pada siang atau sore nanti sudah mencapai 50 ribu orang atau lebih. Ini angka yang bagus," ujar Polana.

Dari hasil evaluasi BPTJ, kata dia, tren peningkatan jumlah penumpang BisKita TransPakuan di Kota Bogor terjadi setiap akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu. Jumlah penumpang tertinggi BisKita TransPakuan pada Minggu, 21 November yakni mencapai 3.415 orang.

"Dari pengamatan kami karakter penumpangnya berbeda dengan di Jakarta. Kalau di Jakarta bus TransJakarta ramai pada hari kerja, tapi di Kota Bogor bus TransPakuan justru ramai pada akhir pekan. Mungkin karena Kota Bogor adalah kota tujuan wisata," ucap Polana.

Polana juga menyebut load factor atau faktor muat penumpang rata-rata pada BisKita TransPakuan sebanyak 56 orang per bus atau menunjukkan angka yang baik. Dari evaluasi tersebut, BPTJ menambah operasional BisKita TransPakuan secara bertahap hingga mencapai 49 unit bus pada akhir 2021.

BPTJ telah mengoperasikan 10 unit BisKita TransPakuan sejak 2 November lalu, yang beroperasi di koridor satu yakni, Stasiun Bogor-Ciparigi. Koridor ini melintasi, Ciparigi, Warung Jambu, Ahmad Yani, Air Mancur, Fly Over Martadinata, Merdeka, Jembatan Merah, dan Stasiun Bogor.Kemudian, pada Minggu esok, BPTJ menambah 10 unit bus lagi untuk beroperasi di koridor enam.

Kemudian, pada Minggu (5/12) akan menambah sejumlah bus lagi pada koridor 2 dan 5, sehingga seluruhnya mencapai 49 bus. Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kojari) Kota Bogor, Dewi Djani Tjandera, selaku investor BisKita TransPakuan, mengatakan, sebanyak 49 unit bus itu nantinya akan beroperasi di enam koridor yang sebelumnya merupakan koridor bus TransPakuan.

Namun, dua koridor yakni koridor tiga dan empat, untuk sementara belum bisa dilintasi bus, karena masih ada pembangunan dan perbaikan jalan. "Nanti pada 2022, akan dievaluasi lagi, setelah pekerjaan perbaikan jalan selesai," ujar Dewi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement