REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor berhasil memacu capaian investasi di Kalsel.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Selatan capaian investasi triwulan III tahun 2021 (Januari September) mencapai Rp 9,4 triliun. Sedangkan, pada periode yang sama tahun lalu capaiannya hanya Rp 5,7 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel, Nafarin, mengatakan meningkatnya capaian berkat dorongan dari Gubernur Kalimantan Selatan. Menurutnya, kasus Covid-19 yang semakin melandai juga membuat nilai investasi meroket di banua.
"Proyek paling banyak pada triwulan III ada di sektor perdagangan dan reparasi sebanyak 390. Jumlah tersebut terdiri dari tujuh proyek PMA dan 383 proyek PMDN, dengan nilai investasi Rp 718 miliar," sebut Nafarin pada forum investasi tahun 2021 di Jakarta, Kamis (25/11) siang.
Sedangkan di peringkat kedua, dia menyebut, sektor jasa lainnya dengan total 105 proyek, terdiri dari PMA 5 proyek dan PMDN 100 proyek. Nilai investasinya sebesar Rp 478 miliar
Sedangkan peringkat ketiga asektor pertambangan, dengan jumlah 69 proyek. Terdiri dari PMA 23 Proyek dan PMDN 46 Proyek, nilai investasinya Rp 2 triliun. Secara keseluruhan dari Januari sampai September, Nafarin menuturkan, jumlah proyek terbesar tetap di sektor perdagangan dan reparasi dengan jumlah 934 (PMA 64 proyek dan PMDN 129 proyek).
Lalu peringkat kedua terbanyak ialah sektorjasa lainnya sebanyak 270 proyek, disusul transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan jumlah 203 proyek. Jika Dilihat dari negaranya, triwulan III tahun 2021 negara Singapura menjadi negara terbanyak dalam jumlah proyek yaitu sebanyak 34 proyek.
Disusul Malaysia dengan sembilan proyek kemudian peringkat ketiga Korea Selatan dan Mauritius dengan sama sama enam proyek. Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Syaiful Azhari mengatakan, daerahnya seperti kepingan surga di tanah Borneo yang dianugerahi oleh kekayaan alam dan letak wilayah yang strategis.
Pertambangan, pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan semuanya tersedia di Kalsel. Secara geografis banua juga berada di wilayah strategis karena berada di tengah-tengah Indonesia.
Keunggulan geografis ini semakin lengkap dengan pemindahan Ibu Kota Negara baru di Kaltim dan Food Estate di Kalteng. Kalsel berada di posisi sentral dari dua proyek nasional itu, dengan demikian potensi investasi akan beragam lagi. "Untuk itu saya mengajak para investor untuk berinvetasi di Kalsel," ujarnya.
Saat peresmian Biodiesel beberapa waktu lalu, pihaknya juga mengusulkan agar kawasan Khusus Ekonomi Batulicin dan Jalan Lintas Banjarbaru-Tanah Bumbu menjadi Proyek Strategis Nasional. Infrastruktur pendukung juga disiapkan secara matang baik pelabuhan, bandara maupun konektivitas transportasi darat dan sungai.
Dirinya mengajak kepada para investor untuk mengembangkan investasi di Kalsel. "Berinvestasilah di Kalsel, Insyallah kita akan menuai hasil yang sama-sama menguntungkan," sebutnya.
Pada forum investasi kali ini juga dilakukan penandatanganan MoU antara perusahaan dengan UMKM. Sesuai UU Cipta Kerja Perusahaan diminta dapat bermitra dengan UMKM.