REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengelilingi sebuah kampung terdampak banjir di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu (24/11) sore. Risma mengunjungi satu per satu rumah warga untuk memberikan bantuan sembako.
Kampung yang dikelilingi Risma itu adalah kampung Flamboyan Bawah di Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut. Sejak tanggal 14 November, ratusan rumah panggung di sana terendam banjir setinggi 2,5 meter akibat luapan Sungai Kahayan. Saat Risma datang, ketinggian banjir sudah turun menjadi dua meter sehingga warga telah kembali menempati rumah panggung mereka masing-masing.
Mengenakan sepatu bot, Risma mendatangi setiap rumah panggung yang dihubungkan oleh jembatan kayu itu. Risma lantas memberikan bantuan sembako ke setiap rumah yang ia datangi dan kepada anak-anak di sana. Ada puluhan paket sembako yang diberikan langsung oleh Risma.
"Ada bantuan makanan, ada bantuan makanan anak yang kita berikan. Kita juga siapkan kebutuhan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan warga yang mengungsi maupun yang tidak mengungsi," kata Risma di Palangka Raya, Rabu (24/11).
Salah satu warga yang menerima bantuan logistik itu adalah Idahyati. "Alhamdulilah dapat bantuan dari Ibu Menteri. Isinya ada sembako, minyak goreng, mie, teh, sarden, dan gula. Ini bantuan pertama dari Kemensos yang saya dapatkan," kata perempuan 42 tahun itu.
Kendati mengaku senang mendapat bantuan, Idahyati berharap banjir tak datang lagi. "Ini banjir terbesar yang pernah saya alami selama di sini. Semoga tidak ada lagi banjir, saya capek kalau banjir," kata Idahyati di depan rumahnya yang hanya berjarak sekitar 30 meter dari bantaran Sungai Kahayan.
Secara keseluruhan, Risma menyerahkan bantuan logistik kepada korban banjir di Palangka Raya berupa 210 paket makanan anak, kids ware 200 paket, family kit 140 paket, tenda gulung 30 lembar, kasur 100 lembar, dan selimut 20 lembar. Lalu matras 105 lembar, beras 50.000 kg, bahan natura/dapur umum 2 paket, serta bantuan sembako 1.000 paket. Risma juga menyerahkan santunan kepada anak dari dari korban meninggal dunia. Santunannya sebesar Rp 15 juta.
Untuk diketahui, banjir melanda Kota Palangka Raya dan empat kabupaten lainnya di Kalimantan Tengah sejak pertengahan November. Mengacu pada data BNPB, ketinggian muka air pada 15-17 November berkisar 10-110 sentimeter. Alhasil, sebanyak 25.549 rumah terendam dan sejumlah ruas jalan putus. Secara keseluruhan, terdapat 26.336 KK atau 81.661 jiwa terdampak.
Kini, banjir mulai surut. "Secara keseluruhan, banjir telah surut semua. Yang masih terendam hanya daerah di bibir bantaran sungai," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalteng, Erlin Hadi.