Rabu 24 Nov 2021 21:03 WIB

Isu Ideologi Bukan Penghambat Vaksinasi Covid-19

Berdasarkan studi, isu ideologi bukan alasan masih ada masyarakat belum divaksinasi.

Warga melintas di depan mural bertema COVID-19 di Tanah Tinggi, di Kota Tangerang, Banten, Senin (22/11/2021). Menurut data Satgas COVID-19 per tanggal 22 November 2021 pukul 18.00 WIB, sebanyak 135 juta masyarakat telah mengikuti vaksin tahap pertama dan 89 juta orang sudah mendapat vaksin dosis kedua dari target 208 juta orang untuk sasaran vaksin nasional.
Foto:

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan sebanyak 280-290 juta dosis vaksin Covid-19 disuntikkan kepada masyarakat hingga akhir 2021. Hal itu diutarakan Jokowi pada pertemuan tahunan Bank Indonesia tahun 2021 di Grand Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (24/11).

“Kita harapkan di akhir tahun ini target kita berada di angka 280 sampai 290 juta dosis yang harus sudah tersuntikkan kepada masyarakat,” kata Jokowi.

Per 23 November, sebanyak 226 juta dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada masyarakat. Penyuntikan dosis pertama vaksin Covid-19 telah mencapai 65 persen dan dosis kedua atau lengkap telah mencapai 43,3 persen.

“Ini sebuah angka yang perlu kita syukuri,” tambahnya.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan, saat ini kasus Covid-19 sudah mulai terkendali dan menurun di Indonesia. Indonesia, kata dia, telah melewati masa-masa mengerikan di mana kasus harian pernah tercatat mencapai 56 ribu kasus pada pertengahan Juli.

“Sangat ngeri sekali pada saat itu kalau bapak ibu datang di rumah sakit atau melihat kondisi di Wisma Atlet, datang ke semua daerah semua, utamanya Jawa dan Bali pada saat itu berada pada kondisi yang BOR-nya sangat tinggi sekali, di atas 90 persen,” jelas Jokowi.

Namun kondisi kasus Covid-19 kini telah menurun. Per 23 November, kasus harian yang tercatat sebesar 394 kasus. Jokowi mengatakan, pandemi yang terjadi selama 1,5 tahun ini tak hanya berdampak pada masalah kesehatan dan ekonomi, namun juga berdampak di berbagai sektor.

“Semuanya tidak pernah diprediksi sebelumnya bahwa efek pandemi ini masuk ke semua problem-problem yang tidak pernah kita perkirakan sebelumnya,” kata dia.

Pada hari ini, Indonesia kembali kedatangan vaksin tahap ke-129 dalam jumlah 4.397.740 dosis. Vaksin yang tiba merupakan vaksin AstraZeneca dalam bentuk jadi.

"Dengan kedatangan ini, total kedatangan vaksin hingga saat ini dalam bentuk bulk atau bahan baku dan jadi sekitar 358 juta," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Rabu (24/11).

Menkominfo memastikan, stok vaksin terus ditambah pemerintah agar cukup diberikan kepada rakyat Indonesia. "Upaya keras ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam memerangi

pandemi," ujarnya.

Johnny memerinci, per 23 November, sudah 135 juta penduduk Indonesia yang telah mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19, 90 juta di antaranya sudah mendapatkan dosis lengkap. Sebanyak 11 juta lansia di Indonesia juga sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 6,9 juta di antaranya sudah dosis lengkap.

Menurut rencana kelompok pertama yang akan menerima vaksinasi booster secara gratis pada 2022 adalah lansia dan diikuti peserta penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Sebagai tambahan, lanjutnya, saat ini ada sebelas jenis vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bisa menjadi opsi dalam pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau booster pada 2022.

"Adapun sebelas vaksin Covid-19 itu adalah Sinovac, vaksin Covid-19 PT Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Sputnik V, Zifivax, Janssen, Convidecia dan Covovax," kata Johnny.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat jangan ragu untuk divaksinasi menggunakan vaksin selain Sinovac yang stoknya mulai menipis. Budi memastikan, keamanan vaksin Pfizer, AstraZeneca maupun Moderna sama halnya dengan Sinovac yang selama ini banyak digunakan masyarakat.

"Tolong didorong agar semua masyarakat kita yang belum di vaksin terutama para lansia, tetap mau dan nyaman divaksin apa pun vaksinnya, AstraZeneca, Pfizer atau Moderna," ujar Budi dalam konferensi pers secara daring, Senin (22/11).

 

photo
Infografis Vaksin Covid-19 - (republika.co.id)

Dian Fath Risalah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement