Rabu 24 Nov 2021 09:01 WIB

Intervensi Sejak Dini, Edukasi Kesehatan Gizi Remaja

Tantangan kesehatan di Indonesia adalah triple burden termasuk malnutrisi.

LP Maarif bersama Danone Indonesia berkolaborasi dengan melakukan penguatan pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dan madrasah pada isu kesehatan dan gizi sejalan dengan panduan Gesid (Generasi Sehat Indonesia).
Foto: .
LP Maarif bersama Danone Indonesia berkolaborasi dengan melakukan penguatan pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dan madrasah pada isu kesehatan dan gizi sejalan dengan panduan Gesid (Generasi Sehat Indonesia).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecukupan gizi sangat penting untuk memastikan remaja menjadi generasi penerus bangsa. Namun saat ini remaja Indonesia dihadapkan dengan permasalahan gizi yang kompleks yakni triple burden of malnutrition seperti kekurangan gizi, kelebihan berat badan, dan kekurangan zat gizi mikro dengan anemia. 

Padahal, masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam membentuk perilaku yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi. Sehingga, intervensi sejak dini seperti edukasi remaja menjadi hal yang penting. 

Untuk itu, LP Ma’arif bersama Danone Indonesia berkolaborasi dengan melakukan penguatan pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dan madrasah pada isu kesehatan dan gizi sejalan dengan panduan Gesid (Generasi Sehat Indonesia). Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran remaja usia SMP dan SMA agar hidup lebih sehat melalui edukasi tentang: gizi seimbang, kesehatan reproduksi, serta pembentukan remaja yang berkarakter

Ketua Lembaga Pendidikn Ma’rif NU PBNU KH Z Arifin Junaidi mengatakan pihaknya merasa berkepentingan   untuk melakukan penguatan pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dan madrasah pada isu kesehatan dan gizi remaja. "Kami berharap melalui sosialisasi ini, dapat terjadi perubahan sikap dan perilaku yang positif di sekolah dan madrasah untuk SDM Indonesia yang sehat, berkarakter, berdaya saing tinggi," ujarnya.

Menurut Arifin program ini memiliki beberapa manfaat. Secara akademis, satuan pendidikan di Ma’arif NU baik guru maupun pelajar akan meningkat pengetahuannya tentang Gizi. Kedua, manfaat secara sosial yaitu bisa menggugah solidaritas masyarakat dan awareness mereka akan pentingnya gizi pada Remaja. "Dan terakhir manfaat secara politis bisa mendorong kebijakan pemerintah untuk lebih peduli pada gizi dan kesehatan remaja," tuturnya.

Program kolaborasi ini akan dijalankan saat ini di tiga Kabupaten dengan 40 sekolah, 80 guru dan 400 kader Gesid. Harapan kedepannya bisa menjangkau 21.045 satuan pendidikan yang ada di Lembaga Pendidikan Ma’arif NU yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Koordinator Substansi Potensi Sumber Daya Promosi Kesehatan Bambang Purwanto SKM MKM menjelaskan saat ini tantangan kesehatan di Indonesia adalah triple burden termasuk permasalahan malnutrisi. Sehingga isu ini perlu diperhatikan secara seksama. 

Untuk itu, Kemenkes membuat kebijakan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN 2020-2024) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar. "Kemenkes membuat target dan strategi kemenkes 2021 menjadi 5 prioritas salah satunya adalah peningkatan kesehatan ibu, anak reproduksi, dan percepatan perbaikan gizi masyarakat," ujar Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement