REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Dudung Abdurachman, mengingatkan para prajurit yang bertugas di Papua agar menyayangi masyarakat setempat dan jangan pernah menyakiti hati masyarakat. Ini adalah kunjungan pertama Dudung ke Papua sejak resmi menjabar KSAD.
"Jangan sedikit pun berpikir untuk membunuh, kalian harus sayang masyarakat dan kalian harus tunjukkan rasa sayang kepada masyarakat Papua. Kamu harus baik pada masyarakat Papua, jangan menyakiti hati mereka," kata dia, saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI AD, Persit KCK dan Satgas Yonif PR 328/Dirgahayu bertempat di Markas BatalionRaider 754/ENK20/3 Kostrad, di Timika, Papua, Selasa (23/11).
Kunjungan dia ke Timika itu merupakan kunjungan perdananya ke Papua sejak dilantik menjadi KSAD oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu lalu (17/11) di Istana Negara, Jakarta. Begitu tiba di Bandara Mozes Kilangin di Timika, dia disambut Pelaksana Harian Kepala BIN Daerah Papua, Mayor Jenderal TNI Napoleon, dan Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap, Brigadir Jenderal TNI Bangun Nawoko, dan lain-lain.
Jenderal Dudung menyebut kedatangannya ke Papua, terutama ke wilayah Timika kali ini dalam rangka mengunjungi Satuan Tugas Operasi di Papua guna mendengarkan berbagai masukan dari prajurit dan mencari solusi mengatasi kesulitan yang dihadapi para prajurit dalam melaksanakan tugas operasi di Papua. Dudung menyatakan, prajurit TNI harus mampu merangkul kelompok bersenjata agar mereka bisa kembali ke pangkuan NKRI.
"Satgas tidak harus memerangi KKB, namun mereka perlu dirangkul dengan hati yang suci dan tulus karena mereka adalah saudara kita. Keberhasilan dalam tugas bukan diukur dengan dapat senjata namun bagaimana saudara kita bisa sadar dan kembali ke pangkuan NKRI," ujar dia.
Kepada para prajurit TNI AD, diaberpesan bahwa mereka bertugas di Papua demi pengabdian kepada bangsa dan negara, serta menjaga dan melindungi masyarakat Papua. Tolok ukur keberhasilan tugas seorang prajurit TNI, katanya, jika mereka disayangi, dicintai, dibanggakan dan dikagumi oleh rakyat Papua.
"Bila kalian selesai Satgas dan masyarakat menangisi kalian karena masih ingin kalian tugas dan tinggal bersama-sama dengan mereka, berarti kalian sudah berhasil merebut hati dan simpatik masyarakat Papua," ujar dia.