Senin 22 Nov 2021 19:47 WIB

Vaksinasi Lansia di 12 Provinsi Melonjak Hingga 50 Persen

Angka vaksinasi lansia 50 persen menjadi salah satu syarat kenaikan level PPKM.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepada warga lanjut usia (lansia) di Desa Tenggela, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Senin (22/11/2021). Badan Intelijen Negara (BIN) Gorontalo bersama BKKBN, Dinas Kesehatan dan Pemkab Gorontalo menggelar vaksinasi COVID-19 bagi warga lansia untuk mempercepat pencapaian kekebalan tubuh komunal masyarakat hingga di tingkat desa.
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 kepada warga lanjut usia (lansia) di Desa Tenggela, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Senin (22/11/2021). Badan Intelijen Negara (BIN) Gorontalo bersama BKKBN, Dinas Kesehatan dan Pemkab Gorontalo menggelar vaksinasi COVID-19 bagi warga lansia untuk mempercepat pencapaian kekebalan tubuh komunal masyarakat hingga di tingkat desa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan capaian vaksinasi untuk kelompok lanjut usia (lansia) di daerah mengalami kenaikan signifikan hingga 50 persen beberapa waktu terakhir. Budi mengatakan, penyebabnya yakni sejak angka vaksinasi lansia 50 persen menjadi salah satu syarat kenaikan level PPKM.

"Jadi sejak angka vaksinasi lansia 50 persen dipakai sebagai syarat naik PPKM itu jadi kencang sekali," ujar Budi dalam konferensi persnya secara daring, Senin (22/11).

Baca Juga

Ia menjelaskan, capaian vaksinasi lansia sebelumnya hanya 40 persen tetapi kemudian meningkat di atas 50 persen.

"Sekarang secara total lansia sudah 50 persenan dan 12 provinsi sudah lebih dari atas 50. Minggu lalu saja Banten, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Kalimantan Utara  menembus angka 50 persen," katanya.

Sementara, update penyuntikan vaksin saat ini sudah mencapai 225 juta vaksin. Budi mengatakan, 225 juta vaksin telah disuntikkan dengan rincian 134,5 juta orang disuntik dosis pertama dan 89,3 juta orang sudah mendapat dosis kedua.

Selain itu, Budi menyampaikan, Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas juga meminta agar terus mempercepat vaksinasi nasional demi mencegah lonjakan kasus Covid-19.

"Arahan presiden sudah jelas bahwa presiden meminta jangan sampai yang terjadi di Eropa, terjadi di Indonesia, arahan beliau adalah satu percepat vaksinasi, dua jangan pernah lengah mengenai prokes terutama Nataru ini, yang ketiga monitor dengan baik dengan labs genome sekuensing pergerakan mutasi-mutasi yang datang dari luar negeri maupun mutasi mutasi dalam negeri," katanya.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement