Senin 22 Nov 2021 02:06 WIB

Menikmati Kesejukan Titik Nol Kali Brantas

Air Sumber Brantas mengalir sepanjang 320 km hingga bermuara ke Selat Madura.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolandha
Masyarakat membasuh wajah dengan menggunakan air di titik nol Kali Brantas, Arboretum Sumber Brantas,  Bumiaji, Kota Batu.
Foto:

Sumber Brantas Aman dari Terjangan Banjir Bandang

Beberapa waktu lalu, Kota Batu sempat diterjang banjir bandang yang menyebabkan puluhan rumah rusak dan tujuh orang meninggal dunia. Banjir yang terjadi pada 4 November 2021 ini tidak berdampak secara masif terhadap Arboretum dan daerah sekitarnya. Fenomena beberapa waktu lalu ini tidak separah banjir bandang pada 2004.

Menurut Viari, banjir bandang pada 2004 telah menyebabkan empat sampai lima jembatan putus. Kejadian ini memberikan dampak cukup berat untuk Arboretum Sumber Brantas. Bahkan, dampaknya terbawa hingga waduk yang menampung air Kali Brantas di Sengguruh, Kabupaten Malang. 

photo
Masyarakat membasuh wajah dengan menggunakan air di titik nol Kali Brantas, Arboretum Sumber Brantas, Bumiaji, Kota Batu. - (Republika/Wilda Fizriyani)

"Jadi bukan hanya sampah tapi kayu yang diameternya satu meteran sampai ke sana, saking dahsyatnya waktu itu. Yang bedakan cuma faktor pengalihnya, antara 2004 dan 2021. Pada 2004 belum ada medsos, jadi orang cuma tahu saja (tanpa tahu gambarannya)," ungkapnya.

 

Agar kejadian serupa tidak terulang kembali, Viari berharap, seluruh elemen bisa kompak menjaga kelestarian alam. Masyarakat di hulu sungai misalnya, harus bisa menabung sumber air. Warga di bagian tengah DAS Brantas diharapkan tidak mengambil pasir dan air secara berlebihan. Kemudian di wilayah hilir agar tidak memanfaatkan lahan di luar fungsinya; menghindari pembuangan sampah dan limbah secara sembarangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement