REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat kembali menggelar Festival Selaju Sampan Tradisional di Bandar Bakali GOR Agus Salim dalam rangka melestarikan budaya setempat, setelah sempat absen pada 2020 akibat pandemi COVID-19.
Festival diikuti 32 tim selaju sampan di Kota Padang itu dibuka secara resmi oleh Wali Kota Padang Hendri Septa di Padang Sabtu (21/11). "Kegiatan ini bernilai penting dalam rangka melestarikan seni dan budaya yang masih membudaya di tengah masyarakat Kota Padang sampai saat ini," ujar dia.
Ia mengatakan selaju sampan adalah warisan olahraga tradisional dari masyarakat Kota Padang yang sejak dahulu kala dikenal dalam lagu "Dayuang Palinggam".
"Festival ini adalah salah satu cara Pemerintah Kota Padang mengundang wisatawan, baik lokal maupun mancanegara," ujarnya.
Ia berpesan kepada warga Kota Padang, terutama generasi muda, untuk senantiasa melestarikan nilai-nilai seni dan budaya sesuai dengan kearifan lokal yang berkembang di Kota Padang. "Kepada para peserta berlomba dengan sportif, karena kemenangan bukanlah segala-galanya. Dan yang terpenting itu adalah melalui lomba ini kita menjaga nilai-nilai budaya dan silaturahim, ujarnya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Raju Minropa mengatakanfestival tersebut, selain menjadi ajangolahraga dayung sampan tradisional juga sebagai upaya menjaga kelestarian seni dan budaya lokal di daerah itu.
Kegiatan ini sudah masuk dalam kalender program pariwisata Kota Padang, sedangkan kali ini sebagai penyelenggaraan keenam kalinya. "Dari 32 tim peserta festival ini satu di antaranya diikuti dari luar Kota Padang yang berasal dari Kota Payakumbuh dengan nama grup selaju sampan Batang Sinamar," katanya.