Sabtu 20 Nov 2021 20:42 WIB

Polemik Akankah Filsafat Diganti Sains?

Debat filsafat versus sains versi dalam negeri ini ibarat pertarungan tinju.

Ilustrasi Debat
Foto:

Oleh : Denny JA

Sekarang mari kita ke pokok masalah. Benarkah filsafat bangkrut? Benarkah filsafat sudah dan akan mati? Benarkah filsafat semakin terpinggirkan dengan semakin majunya ilmu pengetahuan?

Problem pada Hamid dan Luthfie,  juga pada Stephen Hawking, mereka melakukan over generalization. Benar bahwa satu jenis filsafat kini semakin kurang populer dengan datangnya penjelasan science. Yaitu natural philosophy. Spekulasi filsafat soal alam semesta memang semakin tak digandrungi lagi dengan datangnya aneka penemuan baru di bidang kosmologi dan fisika dari riset empirik para ilmuwan.

Tapi filsafat itu bukan hanya filsafat soal alam. Ada filsafat politik. Ada filsafat etika. Ada bahkan filsafat teknologi. Justru filsafat etika sebagai misal tumbuh bertambah gagah perkasa dengan datangnya penemuan teknologi baru.

Akan tiba mobil berteknologi tinggi. Mobil ini di-design tanpa sopir. Namun program  harus dibuat untuk skenario terburuk.

Jika mobil ini berada dalam situasi tertentu apa yang harus diprogram? Katakanlah, dalam momen riskan itu, jika mobil diprogram belok kanan, ia akan menyebabkan satu orang dewasa mati. Tapi jika mobil diprogram belok kiri, ada kemungkinan dua anak kecil mati. Jika mobil diprogram mendadak berhenti atau lurus, penumpangnya yang mati.

Program bagaimanakah yang harus dibuat? Yang mana yang akan lebih kurang fatal? Ini pertanyaan yang bukan lagi wilayah ilmu engineering. Ini sudah wilayah filsafat.

Ini pertanyaan filosofis bukan bukan pertanyaan ilmuwan: hidup siapakah yang harus lebih diselamatkan? Mengapa yang harus diselamatkan hidup 1 orang dewasa yang akan ditabrak? Atau mengapa yang harus diselamatkan itu hidup 2 anak kecil? Atau mengapa hidup satu orang dewasa penumpang mobil yang harus diselamatkan?

Pertanyaan filosofis dijawab oleh disiplin filsafat. Pertanyaan filosofis tak pernah tuntas dijawab oleh disiplin ilmu pengetahuan karena berbedanya cara kerja filsafat dan cara kerja ilmu pengetahuan.

Filsafat politik seperti prinsip hak asasi manusia terus pula tumbuh. Filsafat yang berhubungan dengan pilihan nilai juga tak bisa digantikan oleh disiplin ilmu alam yang memiliki cara kerja berbeda.

Singkat kata, dengan datang dan bertumbuhnya ilmu pengetahuan, hanya sebagian cabang filsafat saja yang semakin kurang populer (2). Namun sebagian cabang filsafat lain justru semakin perkasa.

November 2021

Catatan:

1. Filsafat justru dibutuhkan bagi kultur teknologi tinggi

https://reporter.anu.edu.au/philosophy-critical-high-tech-future

2. Saya lebih memilih kata yang lebih pas: semakin kurang populer dibanding kata bangkrut untuk sebagian cabang filsafat (bukan keseluruhan filsafat).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement