Kamis 18 Nov 2021 21:17 WIB

Euforia Mahasiswa Jalani Perkuliahan Tatap Muka

PTM memberikan kesempatan yang besar untuk meraih ilmu sebanyak-banyaknya.

Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sebagai salah satu perguruan tinggi yang telah menerapkan PTM, disambut dengan euforia oleh sebagian besar mahasiswanya.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sebagai salah satu perguruan tinggi yang telah menerapkan PTM, disambut dengan euforia oleh sebagian besar mahasiswanya.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Setelah hampir dua tahun lamanya mengalami pembelajaran daring akibat wabah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, melalui Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, memberikan izin untuk membuka pembelajaran tatap muka (PTM) pada perguruan tinggi. Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sebagai salah satu perguruan tinggi yang telah menerapkan PTM, disambut dengan euforia oleh sebagian besar mahasiswanya.

Vivien Sufi Hadi, mahasiswa semester 3 program studi (prodi) Sistem Informasi Universitas BSI kampus Margonda, Depok ini, mengaku memilih kuliah offline agar lebih mengenal kampusnya dan bisa berinteraksi dengan teman-temannya secara langsung. Ia mengaku, bahwa dari awal masuk kuliah, langsung menjalani perkuliahan secara daring, sehingga tidak merasakan kehidupan di kampus.

Baca Juga

“Sebenarnya, selama menjalani pembelajaran secara online, aku mengalami kesulitan dalam memahami materi, dan benar-benar otodidak untuk belajar. Namun, ketika kampus Universitas BSI membuka kesempatan untuk PTM, aku antusias untuk mengikutinya. Selain bisa bertemu dengan teman-teman kelas, aku juga memahami materi yang disampaikan oleh dosen secara langsung,” ujar Vivien, Rabu (17/11).

Senada dengan Vivien, Faizah Masturina juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, PTM memberikan kesempatan yang besar untuk meraih ilmu sebanyak-banyaknya. Karena bisa bertanya langsung pada dosen saat perkuliahan berlangsung.

“Kuliah offline lebih cepat untuk menangkap materi yang dosen sampaikan dan lebih seru, ketimbang pembelajaran daring. Saat belajar online, rata-rata mahasiswa tidak akan membuka materi yang disampaikan oleh dosen. Materi akan dibuka saat ada tugas yang diberikan oleh dosen,” ungkap Faizah, Rabu (17/11).

Sementara itu, Riski Nasution mahasiswa yang berasal dari Medan ini juga menuturkan hal serupa. Ketimbang kembali ke daerah asalnya, ia lebih memutuskan untuk mengikuti perkuliahan secara offline dari pada hanya berdiam diri dirumah.

Disisi lain, Taat Kuspriyono kepala kampus Universitas BSI ampus Margonda, menyampaikan, kegiatan PTM terbatas yang dilakukan di Universitas BSI sudah terlaksana sejak Senin, 8 November 2021 dengan melalui protokol kesehatan yang ketat.

“Sebelum masuk ke area kampus, mahasiswa diarahkan untuk wajib menggunakan masker, mencuci tangan di tempat yang tersedia di beberapa titik di wilayah kampus dan menggunakan handsanitizer,” tutur Taat, Rabu (17/11).

Lanjutnya, petugas security mengarahkan mahasiswa untuk cek suhu melalui infrared thermometer automatic dan mahasiswa wajib melakukan scan barcode aplikasi Pedulilindungi dengan smartphonenya masing-masing.

“Area kampus juga dipasang label jaga jarak, rambu-rambu arah masuk dan keluar kampus, serta poster pesan wajib menggunakan masker serta handsanitizer. Handsanitizer pun terpasang di setiap lorong lantai agar mahasiswa mudah menggunakannya,” paparnya.

Ia menjelaskan, untuk saat ini perkuliahan menggunakan sistem hybrid, yakni PTM terbatas secara tatap muka sesuai dengan protokol kesehatan berdasarkan edaran Surat Keputusan Bersama 4 Kementerian dan sistem pembelajaran secara online dengan aplikasi Mybest System yang dimiliki oleh Universitas BSI.

“Harapan kami, semoga pandemi Covid-19 tetap terkendali agar mahasiswa dan khususnya masyarakat umum dapat menjalani aktivitas seperti biasanya, tentunya dengan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Tambahnya, semoga dengan ikhtiar iman, aman dan imun menjadi solusi komprehensif terhindar dari Covid-19 dan mahasiswa Universitas BSI selalu sehat menjalani perkuliahan dan civitas akademika Universitas BSI dapat mencetak generasi yang unggul di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement