REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Institute For Security & Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi berpendapat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) baru, Jenderal TNI Dudung Abdurachman, harus bisa memastikan kapabilitas prajurit terjaga dengan baik. KSAD yang baru diharapkan pula bisa selaras dengan agenda Panglima TNI.
"Sebagai pembina kemampuan dan kesiapsiagaan matra darat, Jenderal TNI Dudung Abdurrachman sebagai KSAD yang baru nantinya tentu harus memastikan aspek-aspeknya terjaga dengan baik," kata Fahmi, ketika dikonfirmasi, Rabu (17/11). Terutama, lanjut dia, yang menyangkut integritas dan kapabilitas/kompetensi prajurit, kesadaran dan kepatuhan pada hukum terutama bagi para personel yang bertugas di wilayah konflik.
Selain itu, Jenderal Dudung dapat memberikan dukungan kuat bagi upaya pemeliharaan dan peningkatan kemampuan terutama yang berbasis teknologi. Dia berharap KSAD yang baru juga mendukung dan selaras dengan agenda prioritas Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa yang juga baru dilantik terutama dalam konteks menjalankan tugas dengan benar-benar berpegang kepada peraturan perundangan.
"Tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak relevan atau yang menjadi tanggung jawab dan kewenangan kementerian atau lembaga lain. Tampil apa adanya dan tidak merasa superior," kata Fahmi.
Sementara itu, Kepala Staf TNI AD yang baru dilantik, Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan, program kerja terdekat yang akan ia laksanakan adalah meningkatkan profesionalisme para prajurit dan melihat langsung profesionalisme prajurit di daerah operasi. Yaitu di antaranya di Papua dan Poso, Sulawesi Tengah.
"Yang terdekat, saya akan melihat bagaimana meningkatkan profesionalisme para prajurit, dan kedua saya akan melihat daerah operasi," kata dia, di Istana Negara, usai dilantik, Rabu. Ia akan meninjau profesionalisme para prajurit, khususnya di daerah operasi.
Ia menginginkan prajurit TNI AD dapat menjaga profesionalisme saat melakukan operasi dan tidak menyebabkan kerugian bagi masyarakat.Sebagai kepala staf TNI AD, tugas utamanya adalah membina dan memelihara kekuatan dan kemampuan tempur jajaran TNI AD untuk keperluan perang dan selain perang. Semua hasil pembinaan kekuatan dan kemampuan tempur itu kemudian dapat dipergunakan panglima TNI sebagai pengguna kemampuan dan kekuatan tempur untuk keperluan perang dan selain perang.
"Bagi prajurit-prajurit angkatan darat yang melakukan tugas operasi, khususnya di Papua dan di Poso, saya akan lihat sejauh mana profesionalismenya, karena di Papua adalah saudara-saudara kita. Semua agar diperhatikan karena jangan sampai ada pelanggaran atau menyakiti masyarakat," ujarnya.