Senin 15 Nov 2021 21:41 WIB

Menkes Yakin Masyarakat Mampu Cegah Penyebaran Delta Plus

Belum ada bukti terkait tingkat keganasan varian delta plus.

Rep: Dessy Suciati S/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Foto:

 

Namun demikian, kata dia, pemerintah dan masyarakat harus mewaspadai munculnya varian-varian tersebut di Indonesia.

“Untuk varian Mu dan sub varian Delta AY.4.2. sampai saat ini belum ditemukan di Indonesia. Tetapi kita tetap perlu waspada dengan mempertimbangkan sub varian Delta yang masih mempunyai potensi untuk memicu gelombang berikutnya di Indonesia,” kata Siti Nadia saat konferensi pers, Rabu (10/11).

Sub varian Delta Plus tersebut saat ini juga telah ditemukan di negara tetangga termasuk Malaysia dan Singapura. Untuk mengantisipasi kasus impor di Indonesia, pemerintah memperketat pintu-pintu masuk negara, baik darat, laut, dan udara.

Sementara itu, Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM dr Gunadi mengatakan, varian Delta Plus atau AY.4.2 merupakan hasil mutasi alamiah yang terjadi dalam virus, termasuk SARS-CoV-2. Meski begitu, hasil mutasi tidak selalu lebih berbahaya.

"Sekali lagi, AY.4.2 belum ada bukti yang menunjukkan lebih ganas ya, ataupun lebih mudah menular dibandingkan varian induknya, varian Delta (B.1.617.2)," kata Gunadi melalui rilis yang diterima Republika, Senin (15/11).

 

Gunadi menerangkan, sampai saat ini belum ada bukti penelitian terkait tingkat keganasan varian ini lebih berbahaya dari varian Delta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement