REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Buralimar memprediksi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke daerah itu hingga akhir tahun 2021 mencapai angka 500 ribu orang.
"Dari data BPS sampai September 2021 sudah 300 ribu kunjungan wisman. Masih ada sisa Oktober-Desember, prediksinya sampai 500 ribu kunjungan," kata Buralimar di Tanjungpinang, Senin (15/11).
Buralimar menyatakan, jumlah kunjungan wisman Kepri tahun ini memang tidak akan jauh dengan tahun lalu, yang tercatat sekitar 400 ribu kunjungan wisman. Hal ini sebagai dampak dari larangan perjalanan internasional di tengah situasi pandemi Covid-19.
"Jauh sebelum pandemi, misalnya pada 2019, kunjungan wisman Kepri mencapai 2,8 juta orang, bahkan tertinggi kedua nasional setelah Bali," ujar dia.
Buralimar menyebut wisman yang berkunjung ke daerah itu selama periode Januari-September 2021, hanya didominasi dari negara tetangga, Singapura. Kedatangan turis asing itu, sebagian kecil memang untuk berlibur, dan sambil mengurus pekerjaan. Sebagian besar, sengaja datang untuk mengunjungi keluarga di Kota Batam.
"Akses Batam-Singapura tidak ditutup, dan mereka datang dengan protokol kesehatan ketat. Tetap wajib karantina dulu," ujar Buralimar.
Buralimar juga sangat berharap Pemerintah Singapura dapat segera membuka jalur penerbangan internasional. Sebab, menurut dia, Singapura menjadi jalur masuk utama kedatangan wisman menuju ke Kepri, baik itu dari Asia, Eropa, hingga Timur Tengah.
"Selama ini, tak ada penerbangan internasional langsung ke Kepri. Jadi kita sangat bergantung dengan Singapura, termasuk wisatawan dari negara mereka," sebut Buralimar.
Ia turut menyampaikan, sejauh ini Pemprov Kepri, pemerintah pusat dan Pemerintah Singapura masih terus mematangkan rencana pembukaan akses pariwisata antarkedua negara, khususnya daerah perbatasan Kepri dan Singapura. "Harapan pemda dan asosiasi pariwisata, wisman secepatnya bisa datang ke Kepri, agar sektor ekonomi kembali menggeliat. Apalagi sekarang daerah kita sudah PPKM level satu," ujar Buralimar.