Senin 15 Nov 2021 05:30 WIB

Gubernur Minta Warga Kepri tidak Euforia

Vaksinasi di Kepri untuk suntikan dosis satu sudah mencapai 91,66 persen.

Gubernur Minta Warga Kepri tidak Euforia (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Gubernur Minta Warga Kepri tidak Euforia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,TANJUNGPINANG -- Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad meminta masyarakat tidak bereuforia berlebihan menyusul jumlah kasus aktif COVID-19 di daerah itu hanya tersisa 20 orang bahkan mencatatkan nol kasus baru dalam dua hari terakhir.

"Jangan bereuforia secara berlebihan, kita masih harus terus mewaspadai penularan virus. Sekarang hanya tersisa 20 pasien dirawat di rumah sakit, angka itu harus dijaga dan turunkan hingga nantinya tak ada lagi kasus aktif di Kepri untuk menjadi zona hijau," katanya di Tanjungpinang, Ahad (14/11).

Menurut dia protokol kesehatan masyarakat perlu digalakkan kembali meski angka positif harian COVID-19 di Kepri terus melandai.Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya mewaspadai potensi ancaman gelombang ketiga COVID-19 di akhir tahun 2021. Hal ini menjadi perhatian serius Pemprov Kepri agar jumlah kasus COVID-19 kembali tidak melonjak, karena akan lebih sulit menurunkan saat terjadi lonjakan kasus.

"Kita tak ingin pengalaman kenaikan kasus COVID-19 saat momen libur Idul Fitri 2021, terulang lagi jelang perayaan Natal dan Tahun Baru," katanya.

Pihaknya turut menggesa cakupan vaksinasi 100 persen untuk menciptakan herd immunity atau kekebalan komunal. Capaian vaksinasi di Kepri untuk suntikan dosis satu sudah mencapai 91,66 persen atau sekitar 1.449.115 orang dari target keseluruhan yang berjumlah 1.581.035 orang.

Sementara total vaksinasi dosis dua sudah tercatat 71,30 persen atau sekitar 1.127.227 orang. Saat ini Pemprov Kepri bersama forkompimda tengah berfokus pada vaksinasi lansia sebagai syarat penurunan levelisasi COVID-19 di Kepri.

"Sekarang masing-masing kabupaten/kota gencar vaksinasi door to door. Fokus kita adalah lansia karena cakupannya masih rendah, sekitar 60 persen," kata Ansar Ahmad.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement