REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Catat nihil kasus aktif baru dalam 10 hari terakhir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang belum akan mengendorkan langkah- langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19 di daerahnya.
Selain memastikan tetap memberlakukan pengawasan ketat terhadap penerapan protokol kesehatan dan berbagai ketentuan PPKM level, Pemkab Semarang juga tetap menyiagakan rumah singgah terpusat.
“Sekecil pun, kami tidak ingin lengah dan kewaspadaan terus ditingkatkan meski 10 hari terakhir nihil kasus baru,” ungkap Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha.
Menurut bupati, Pemkab Semarang tetap menyiagakan rumah singgah terpusat untuk pasien Covid-19, sebagai langkah untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus baru Covid-19 pada akhir tahun ini.
Sejumlah rumah singgah terpusat yang disiapkan oleh Pemkab Semarang, seperti itu di Hotel Garuda, Kopeng Kecamatan Getasan, dan Bapelkes Suwakul Ungaran tetap disiagakan berikut petugasnya.
Kepada warga Kabupaten Semarang, bupati juga mengimbau untuk menahan diri tidak melakukan aktivitas liburan antar daerah saat Hari Raya Natal dan perayaan malam pergantian tahun nanti.
Yang tidak kalah penting, msyarakat juga terus menjaga kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan dan menghindari berbagai aktivitas atau acara yang mengundang kerumunan banyak orang.
“Saya minta warga Kabupaten Semarang tidak menyepelekan imbauan maupun ketentuan Pemerintah dalam mencegah terjadinya kembali lonjakan kasus aktif Covid-19 di daerahnya,” tambah Ngesti.
Di lain pihak, orang nomor satu di Kabupaten Semarang ini juga menghargai kerja keras para tenaga kesehatan (nakes) dan anggota satuan tugas di semua lini, dukungan anggota TNI dan Polri dalam menangani dan menanggulangi penyebaran Covid-19 di daerahnya.
Tak lupa bupati juga menyampaikan simpati kepada para nakes yang gugur dan meninggal dunia saat melaksanakan tugas dan berjuang untuk menangani pandemi Covid-19 di Kabupaten Semarang.
Pengalaman yang sudah berlalu saat terjadi penolakan pemakaman salah seorang nakes oleh sebagian warga Kabupaten Semarang beberapa waktu lalu, hendaknya juga menjadi pembelajaran bagi seluruh warganya.
“Sehingga di masa mendatang kejadian serupa tidak terulang kembali, mengingat besarnya pengorbanan yang diberikan para nakes dalam menangani dan menanggulangi pandemi Covid-19 di negeri ini, termasuk juga di Kabupaten Semarang,” ujar dia.