REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Ribuan perempuan purna pekerja migran Indonesia (PMI) di Kabupaten Indramayu ditargetkan bisa menjadi wirausaha baru melalui program ‘Perempuan Berdikari’ (Pe-Ri). Dengan demikian, mereka tak perlu lagi harus bekerja ke luar negeri.
Pe-ri merupakan program pemberdayaan ekonomi yang diberikan kepada para perempuan purna PMI dalam bentuk pelatihan kewirausahaan dan pendampingan. Adapula fasilitasi akses permodalan melalui perbankan/Bank Jabar Banten yang diampu oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu.
Kepala Disnaker Kabupaten Indramayu, Sri Wulaningsih, mengatakan, program Pe-Ri akan menyentuh 317 desa/ kelurahan se-Kabupaten Indramayu. Program itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021-2026.
‘’Dalam satu paket pelatihan kewirausahaan, diikuti oleh 20 orang peserta per-desa. Maka diharapkan pada lima tahun kedepan akan tercipta 6.340 wirausahawan baru dari para perempuan purna PMI,’’ kata Wulan, Kamis (11/11).
Untuk mencapai keberhasilan program Pe-Ri, Wulan pun berharap ada partisipasi dari perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Indramayu. Dia pun menyampaikan terima kasih kepada management PT PJB UJB O&M PLTU Indramayu yang telah berkontribusi mensukseskan program tersebut.‘’Semoga langkah PT PJB diikuti oleh perusahaan lainnya,’’ kata Wulan.
Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Indramayu, Maman Kostaman, mengungkapkan, Kabupaten Indramayu merupakan daerah kantong PMI di Provinsi Jawa Barat, bahkan di Indonesia. Menurutnya, minat masyarakat Indramayu untuk bekerja ke luar negeri memang masih sangat tinggi.
Maman merinci, berdasarkan data tahun 2019 atau sebelum terjadinya pandemi Covid-19, jumlah penempatan PMI asal Kabupaten Indramayu sebanyak 20.591 orang. Jumlah tersebut disebutnya sangat tinggi.
Dengan banyaknya warga yang berangkat menjadi PMI, maka jumlah purna PMI di Kabupaten Indramayu juga tinggi. Apalagi di masa pandemi Covid-19, banyak PMI yang kembali sehingga kondisi itu akhirnya menambah jumlah purna PMI.
Dengan adanya pelatihan kewirausahaan dalam program Pe-Ri, Maman berharap agar para perempuan purna PMI mampu berdikari melalui pemberdayaan ekonomi di negeri sendiri. Dengan demikian, mereka tak perlu lagi bekerja ke luar negeri.‘’Saya berharap tidak selamanya perempuan Indramayu harus bekerja di luar negeri. Ketika sudah memperoleh penghasilan yang cukup, mereka bisa mandiri di negeri sendiri,’’ kata Maman.