REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kepolisian Resor Garut dan TNI bersama warga membangun jembatan sementara untuk memudahkan akses warga yang sebelumnya terisolasi karena terdampak banjir bandang di Desa Sukalilah, Kecamatan Sukaresmi. "Jembatan sementara yang dibangun TNI-Polri bersama warga sekitar sudah bisa dilalui kendaraan," kata Kepala Bagian Operasi Polres Garut Kompol Apri Rahman kepada wartawan di Garut, Senin (8/11).
Ia menuturkan jembatan yang menjadi akses utama warga Desa Sukalilah rusak akibat diterjang banjir bandang, Sabtu (6/11) sore. Akibatnya kendaraan tidak bisa lewat dan aktivitas warga terganggu. Selanjutnya petugas gabungan dibantu warga, kata Apri, bergotong royong membangun jembatan sementara dari kayu dan bambu agar warga bisa melakukan aktivitas seperti biasa. "Tadi juga anak-anak sekolah sudah bisa lewat," katanya.
Ia menyampaikan jembatan yang dibangun sementara itu sebagai solusi agar warga bisa menyeberangi sungai sambil menunggu rencana perbaikan jembatan oleh pemerintah daerah. Menurut dia jembatan dari material bambu dan kayu itu dinilai aman untuk pejalan kaki, maupun kendaraan bermotor. "Insya Allah aman dilalui, ini merupakan swadaya warga termasuk juga anak-anak yang antusias membantu mengambil batu, ambil minuman," katanya.
Seorang warga yang ikut membantu membangun jembatan sementara Opa Sutiawan (55) menyampaikan terima kasih adanya pembangunan jembatan itu agar warga bisa beraktivitas seperti biasa. Masyarakat di Desa Sukalilah, kata dia, melakukan gotong royong agar proses pengerjaan jembatan cepat selesai. "Kami terus menjaga semangat gotong royong ini, termasuk melibatkan anak-anak juga tadi," katanya.
Sebelumnya jembatan yang melintasi Sungai Pelag rusak diterjang banjir akibat luapan air sungai saat hujan deras mengguyur wilayah Garut. Akibat jembatan rusak itu, sebanyak 335 kepala keluarga terisolasi, kemudian rumah warga rusak akibat bencana banjir.