REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI -- Anak seorang buruh becak dayung yang juga merupakan salah satu alumi SMP 1 Dumai tak pernah menduga jadi Gubernur. Keberhasilan seseorang bukan lantaran orang tuanya mampu atau tidak melainkan, seseorang berhasil karena usaha dan ikhtiar hidupnya sendiri. Jadi setiap orang punya kesempatan untuk mengubah nasibnya.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah dihadapan kepala sekolah, guru-guru, siswa dan alumni dalam acara silaturrahmi SMP 1 Dumai, Sabtu (6/11).
Gubernur Sumbar itu juga katakan, tak ada yang tak mungkin jika Allah berkehendak, dari umatnya yang mau sungguh-sungguh mengubah nasibnya."Masih teringat semangat bangun pagi mengantarkan kue ke lapau kemudian berjalan melewati pasar baru pergi kelaut membantu nelayan menarik ikan dan menjualkan hingga habis, jam. 7.00 kembali ke rumah bersiap pergi sekolah," ungkap Mahyeldi mengenang masa lalunya.
Mahyeldi juga menambahkan, pulang sekolah, hingga sore harinya ia juga menjual air minum di simpang jalan."Walaupun hanya lima tahun di Dumai ini, didikan keras alam tantangan kehidupan telah menepa dirinya, sebagai anak tertua yang ingin membantu kedua orangnya. Ibu saya yang sedikit cacat dan ayah yang kadang kurang sehat karena sakit yang diderita beliau, semua semakin menguatkan hati untuk berikhtiar, bersungguh-sungguh dalam hidup," ungkapnya.
Mahyeldi juga menyampaikan presiden Joko Widodo pernah mengatakan pada tahun 2045 Indonesia masuk lima negara maju berpengaruh di dunia. Itu merupakan keuntungan demografi 1 abat Indonesia merdeka yang merupakan tampil generasi emas.
"Karena itu kepada guru-guru, sekolah-sekolah, kepala daerah agar memberikan perhatian sepenuh hati pentingnya menyiapkan generasi emas itu sedini mungkin dalam berbagai hal, mulai dari kepribadian keimanan, kemampuan skil, kecerdasan dan semangat daya saing, berjuang hidup," tuturnya.
Memanggil semua siswa SMP 1 Dumai yang berdiri bareng, Mahyeldi katakan, adik-adik SMP 1 Dumai saat ini adalah calon, presiden, menteri, pengusaha, advokat ternama, birokrat hebat dan sebagainya.
"24 tahun lagi dari sekarang, anak-anak kita ini akan menjadi pemimpin dimasanya. Maka mempersiapkan mereka generasi masa datang itu bagian dari ikhtiar kita bersama untuk kejayaan dan kesejahteraan Indonesia. Kepada adik-adik agar terus belajar, bersungguh-sungguh, kerja keras dan berjuang menjadi yang terbaik," motivasinya.
Dalam kesempatan itu Gubenur Sumatera Barat Mahyeldi bersama Baznas Sumbar menyerahkan bantuan beasiswa Rp. 50 juta untuk 100 siswa SMP 1 Dumai yang terdampak bencana banjir rob beberapa waktu lalu.
Ikut hadir dalam acara tersebut, BPBD Sumbar, Kepala Biro Bina Mental, Biro Adpim, Kepala Sekolah SMPN 1 Dumai, Ketua Alumni, Ketua Yayasan Alumni dan beberapa tokoh masyarakat Dumai Alamater SMP 1 Dumai.