REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengajukan nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI. Juru Bicara Jaringan Damai Papua (JDP), Yan Warinussy mengatakan, pihaknya berharap nantinya Andika dapat membawa perubahan dalam konteks reformasi TNI di Indonesia, terutama di Papua.
"Di Tanah Papua, kita berharap ada perubahan dalam kebijaksanaan operasi militer dengan menarik pasukan non-organik di Tanah Papua," kata Yan kepada Republika.co.id, Kamis (4/11).
Selain itu, Yan berharap Andika dapat mengedepankan pembinaan teritorial. Pembinaan teritorial harus melibatkan elemen tokoh masyarakat dan tokoh adat dalam melakukan pendekatan sosial serta damai kepada rakyat Papua.
"Kehadiran Jenderal TNI Andika Perkasa kita harapkan pula dapat memberi perubahan pada penegakan hukum bagi para prajurit yang seringkali melakukan pelanggaran disiplin maupun hukum, dan mengenai masyarakat sipil di Indonesia dan Tanah Papua," ujar dia.
Baca juga:
- Fit and Proper Test Andika Perkasa Digelar Lusa
- Pekerjaan Rumah yang Menanti Jenderal Andika Perkasa
- Legislator Optimis Andika Bawa Angin Segar untuk TNI
DPR resmi menirima Surat Presiden (Surpres) Pengganti Panglima TNI. Jenderal TNI Andika Perkasa menjadi nama calon tunggal Panglima TNI yang diusulkan pemerintah.
"Pada hari ini melalui Mensesneg Presiden telah menyampaikan Surat Presiden mengenai usulan calon Panglima TNI kepada DPR atas nama Jenderal TNI Andika Perkasa," kata Ketua DPR, Puan Maharani, Rabu (3/11).
Puan mengatakan, DPR akan menindaklanjuti surat Presiden mengenai usulan calon Panglima TNI tersebut melalui rapat pimpinan untuk kemudian dilakukan rapat paripurna. Sementara fit and proper test akan dilakukan Komisi I DPR pada Sabtu (6/11).
Andika akan menggantikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun pada akhir November 2021.