Kamis 04 Nov 2021 15:45 WIB

'Musim' Deklarasi Capres Oleh Relawan Jelang Akhir 2021

Pengamat memprediksi deklarasi capres oleh kelompok relawan akan terus bermunculan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar, Rizky Suryarandika, Rr Laeny Sulistyawati, Antara/ Red: Bayu Hermawan
Relawan yang menamakan diri Poros Prabowo-Puan mendeklarasikan diri untuk mengusung Prabowo Subianto-Puan Maharani pada Pilpres 2024 di kawasan Matraman, Jakarta, Rabu (3/11).
Foto:

Pada awal bulan ini, giliran Sandiaga Uno yang dideklarasikan untuk didukung maju pada Pilpres 2024. Adalah emak-emak yang tergabung dalam Relawan Kawan Sandi (RKS), mendeklarasikan diri mendukung Sandiaga Uno maju sebagai Calon Presiden (Capres) 2024. 

Koordinator RKS Cimah,  Dewi Trinawati, menjelaskan alasan mereka mendukung Sandiagakarena dia sebagai sosok pekerja keras dan merangkul semua kalangan. "Karena Bang Sandi orangnya pekerja keras, sederhana, dan selalu mengayomi, tidak pernah membedakan ras budaya, apa pun itu selalu dirangkul semua," kata Dewi.

Dewi mengatakan dukungan terhadap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno di Cimahi berasal dari lintas kalangan di antaranya para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), milenial, budayawan, hingga tokoh agama.

Tak mau ketinggal dengan Ganjar, Relawan Puan Maharani (RPM) juga mendeklarasikan mendukung Ketua DPR RI itu sebagai Capres 2024. Acara deklarasi nasional RPM 2024 diikuti secara virtual perwakilan sukrelawan dari 30 kota di Indonesia, seperti Kota Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Banda Aceh, Medan, Palembang, Padang, Bengkulu, Pekanbaru, Tanjungpinang, Jambi, Bandar Lampung, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Palangkaraya, Denpasar, Mataram, Kupang, Makassar, Manado, Kendari, Palu, Gorontalo, Mamuju, Ternate, Ambon, dan Jayapura.

Ketua Umum RPM 2024 Budi Santoso mengungkapkan alasannya mendukung Puan Maharani sebagai capres pada Pilpres 2024 karena merupakan sosok pemimpin yang mampu menjawab setiap tantangan bangsa Indonesia pada masa-masa mendatang. Dan para Rabu (3/11) kemarin, kelompok relawan kembali mendeklarasikan Poror Prabowo-Puan, yang menginginkan agar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpasangan dengan Ketua DPR Puan Maharani dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Menurutnya, kedua tokoh tersebut merupakan sosok tepat untuk memimpin Indonesia pada periode 2024-2029.

Prabowo sebagai calon presiden pada 2014 dan 2019 dinilai masih memiliki elektabilitas yang tinggi. Kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan juga dinilai cukup memuaskan masyarakat. "Sosok Bapak Prabowo Subianto memiliki visi besar untuk menjadikan bangsa Indonesia ini menjadi sebuah bangsa yang berdaulat, yang mampu berdiri di atas kaki sendiri," ujar deklarator Poros Prabowo-Puan, Andianto di kawasan Matraman, Jakarta, Rabu (3/11).

Menanggapi deklarasi itu, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menilai lazim munculnya deklarasi relawan jelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Meski dinilainya tidak lazim, tetapi ia berharap deklarasi Poros Prabowo-Puan bermaksud baik.

"Deklarasi kemarin itu maksudnya baik, karena tidak lazim. Ini masih jauh sudah mendeklarasi pasangan calon, mudah-mudahan maksudnya baik," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (4/11).

Terkait peluang berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra belum membahas hal tersebut. Saat ini, pihaknya masih fokus berkonsolidasi jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Kita sudah berulang kali sampaikan bahwa Gerindra saat ini fokus konsolidasi internal partai," ujar Dasco.

Di samping itu, ia menjelaskan bahwa mayoritas kader memang menginginkan agar Prabowo kembali maju sebagai calon presiden. Namun, hal tersebut belum merupakan keputusan partai. "Pada waktunya kita akan tentukan apakah Pak Prabowo maju dan apakah Pak Prabowo kemudian menerima. Lalu kemudian calon dari Partai Gerindra kita akan declare," ujar Wakil Ketua DPR itu.

Sementara Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto menilai deklarasi Relawan Puan Maharani (RPM) maupun Relawan Ganjar dilakukan para relawan, bukan berasal dari partainya. "Ada deklarasi ke Mbak Puan, juga Mas Ganjar, itu kan relawan. Orang-orang yang punya kedekatan, kami (PDIP) tidak tahu tentang itu," kata Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/11).

Bambang mengatakan, DPP PDIP sedang konsentrasi mempersiapkan seluruh kader dan jajaran partai untuk berada dalam satu barisan di dalam proses memenangikontestasi Pemilu 2024. Karena itu, menurut anggota Fraksi PDIP DPR RI ini, kemunculan para relawan tersebut beberapa waktu laludipastikannya berada di luar internal partainya.

"Sejauh ini saya baru menerima perintah menyiapkan seluruh jajaran, pasukan untuk berada dalam satu barisan di dalam proses memenangkan elektoral (Pemilu) 2024," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement