Kamis 04 Nov 2021 14:02 WIB

Banjir Rendam Lima Kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu

Banjir paling parah di Desa Perigi, Kecamatan Silat Hilir yang merendam perumahan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah warga menggunakan perahu saat melintasi kawasan perkantoran yang terendam banjir di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa (15/9/2020).
Foto: JESSICA HELENA WUYSANG/ANTARA
Sejumlah warga menggunakan perahu saat melintasi kawasan perkantoran yang terendam banjir di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Selasa (15/9/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, KAPUAS HULU -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu, Gunawan mengatakan, dari data sementara yang diterima ada lima kecamatan yang terendam banjir di wilayah Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Banjir tersebut terjadi sejak Rabu (3/11), dengan kedalaman air rata-rata setengah hingga satu meter dari permukaan tanah.

Bahkan di Desa Perigi, Kecamatan Silat Hilir, Kapuas Hulus, banjir merendam permukiman penduduk sehingga aktivitas masyarakat lumpuh total. "Data sementara banjir terjadi di Kecamatan Selimbau, Semitau, Silat Hilir, Badau dan Batang Lupar, kami masih menunggu perkembangan selanjutnya," kata Gunawan di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (4/11).

Di Kecamatan Selimbau, banjir merendam dua desa, di Kecamatan Semitau satu desa, Kecamatan Silat Hilir satu desa, Kecamatan Badau tiga desa. dan Kecamatan Batang Lupar dua desa. Menurut Gunawan, banjir yang cukup besar yang terjadi di Desa Perigi. Kecamatan Silat Hilir, akibatnya 110 rumah terendam dan 546 kepala keluarga dengan 1.488 jiwa terdampak banjir.

"Sejauh ini kami belum mendirikan posko khusus untuk pengungsian, kami koordinasikan dengan pihak kecamatan untuk penampungan sementara, jika ada warga yang mau mengungsi," ucap Gunawan.

Saat ini, sambung dia, intensitas curah hujan cukup tinggi, sehingga sejumlah sungai di Kapuas Hulu meluap. Oleh karena itu, Gunawan meminta masyarakat Kapuas Hulu untuk siaga dan waspada terhadap kondisi banjir. Selain itu, pihak kecamatan dan desa juga diminta secepatnya melaporkan perkembangan banjir di daerah masing-masing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement