REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin menyatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sedang melakukan pembangunan mulai dari tingkat desa. Ade mengaku memiliki beberapa program andalan untuk membangun wilayah perdesaan
"Sebagian besar potensi dan kekayaan daerah berada di desa seperti UMKM, petani dan BUMDes, sehingga keberhasilan pembangunan akan dinilai baik jika desa telah berkembang dan mandiri," ungkapnya saat menjadi narasumber seminar nasional Universitas Djuanda secara virtual di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), Rabu (3/11).
Dia menuturkan, pembangunan di desa mulai meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), bantuan keuangan desa berupa Satu Miliar Satu Desa (Samisade), hingga menggelar sekolah pemerintahan desa. Beberapa upaya itu diklaim sebagian sudah membuahkan hasil.
Menurut Ade, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyatakan, Kabupaten Bogor nihil desa berstatus tertinggal mulai tahun ini. Kemendes PDTT menyatakan, empat desa di Kabupaten Bogor yang pada 2020 masih berstatus desa tertinggal, kini naik status menjadi desa berkembang.
Empat desa tersebut, yaitu Cilaku di Kecamatan Tenjo, Wirajaya di Kecamatan Jasinga, serta Sukarasa dan Buanajaya di Kecamatan Tanjungsari. Data Kemendes PDTT menunjukkan banyak kemajuan lainnya dari desa di Kabupaten Bogor, seperti desa mandiri dari sebelumnya berjumlah 29 desa menjadi 48 desa.
Kemudian, desa maju dari sebelumnya berjumlah 131 desa menjadi 188 desa. Jumlah desa berkembang yang sebelumnya tercatat ada 252 desa, kini tersisa sebanyak 180 desa. Menurut Ade, sebanyak 18 BUMDes di wilayahnya juga mempu berkontribusi untuk perekonomian.
"Berdasarkan hasil review, sebanyak 25 Bumdes di Kabupaten Bogor yang sudah memperoleh keuntungan, 18 Bumdes sudah berkontribusi pada perekonomian desa," kata ketua DPW PPP Jabar tersebut.
Menurut Ade, dari 416 desa di Kabupaten Bogor kini memiliki BUMDes dengan berbagai kategori, yakni enam BUMDes mandiri, 16 BUMDes maju, 63 BUMDes berkembang, dan 331 BUMDes dasar.