Kamis 04 Nov 2021 03:10 WIB

Vaksin untuk Anak 6 Tahun Dibeli dalam Bentuk Jadi dan Bulk

Dibutuhkan tambahan vaksin sekitar 25 juta hingga 30 juta dosis.

Rep: Dian Fath/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah botol berisi vaksin COVID-19 dari Sinovac terdapat di atas sebuah meja saat pelaksanaan vaksinasi di Rumah Sakit Adam Malik, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (2/11/2021). Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Coronavac dari Sinovac dan vaksin dari Bio Farma untuk vaksinasi kepada anak usia 6 -11 tahun.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Sejumlah botol berisi vaksin COVID-19 dari Sinovac terdapat di atas sebuah meja saat pelaksanaan vaksinasi di Rumah Sakit Adam Malik, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (2/11/2021). Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Coronavac dari Sinovac dan vaksin dari Bio Farma untuk vaksinasi kepada anak usia 6 -11 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan untuk memenuhi stok vaksin Covid-19 Sinovac untuk target anak usia 6-11 tahun, pihaknya harus memsan kembali vaksin Sinovac baik dalam bentuk jadi ataupun masih bahan baku atau bulk. Menurut Nadia, untuk kelompok anak usia 6-11 tahun ini dibutuhkan tambahan vaksin sekitar 25 juta hingga 30 juta dosis.

"Vaksin dalam bentuk jadi dan bulk tambahan pembelian. Keduanyaa dibeli bisa bentuk jadi atau bulk," kata Nadia kepada Republika.co.id, Rabu (3/11).

Nadia menyatakan, pemerintah harus melakukan upaya pemenuhan vaksin ini dengan menambah sekitar 25-30 juta dosis tambahan vaksin Sinovac. Pasalnya, pesanan vaksin saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksin pada rentang usia 6-11 tahun.

"Karena, pesanan yang saat ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksin pada rentang ini. Fokus kita adalah pemberian vaksiansi pada dewasa dan lansia yang memang akan sakit berat dan kematiannyaa lebih tinggi resikonyaa 3-5 kali lipat dibandingkan anak anak," terangnya.

Saat ini, sambung dia, Kementerian Kesehatan sedang meminta masukan dari Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI) dan organisasi profesi lainnya untuk memastikan teknis pelaskanaan vaksinasi.

Sementara Juru Bicara Bio Farma, Bambang Heriyanto memastikan Bio Farma akan menjamin ketersediaan vaksin Covid-19 Sinovac untuk anak-anak 6-11 tahun. “Seperti pada pendistribusian vaksin sebelumnya, kami akan melakukan pendistribusian, setelah program ini disahkan dan saat kami mendapatkan perintah pengalokasian dari Kemenkes," kata Bambang.

Saat ini, pihaknya masih menunggu jumlah target vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, jika memang diperlukan tambahan. "Dari Kementerian Kesehatan tentu akan hitung dulu jumlah target yang akan di vaksin. Kemudian dari sana, dapat dihitung jumlah kebutuhan vaksinnya, lalu dibandingkan dengan ketersediaan vaksin saat ini. Untuk kebutuhan tersebut kami masih menunggu dari Kemenkes jika diperlukan tambahan," tutur Bambang.

Untuk kebutuhan vaksinasi pada tahun ini, Bio Farma akan kembali mendatangkan vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak 40 juta dosis tambahan dalam bentuk finish product. Sejak Januari sampai Oktober 2021, untuk vaksin Sinovac Bio Farma sudah berhasil mendistribusikan sebanyak 186.382.232 dosis ke seluruh Provinsi di Indonesia. Sedangkan untuk total vaksin Covid-19 yang sudah terdistribusi sejak Januari 2021 sampai akhir Oktober 2021 sebanyak 226,6 juta dosis.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksinasi anak usia 6 -11 tahun akan mulai dilakukan setelah cakupan vaksinasi dosis pertama secara nasional telah melebihi 70 persen dari total sasaran target vaksinasi dan lebih dari 60 persen populasi lansia. Wiku menyebutkan dengan pertimbangan cakupan dosis pertama, maka vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini dimulai dari kabupaten/kota yang telah memenuhi target tersebut.

"Pemerintah berusaha mencapai target ini di akhir tahun 2021," ujar Wiku.

Nantinya, target vaksinasi pada anak menyentuh sekitar 26,4 juta orang dengan kebutuhan dua dosis per orang. Vaksinasi pada target usia 6-11 tahun akan menjadi wajib dalam rangka melindungi diri sendiri dan orang lain di sekitarnya mengingat kegiatan aktivitas sosial masyarakat termasuk di sektor pendidikan secara bertahap kembali berjalan normal.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement