Rabu 03 Nov 2021 10:39 WIB

Komitmen Indonesia Kembangkan Energi Hijau

Indonesia telah memulai rehabilitasi hutan mangrove dan 3 juta lahan kritis.

Rep: Dessy Suciati Saputri/Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo menjadi pembicara pada sesi World Leaders Summit on Forest and Land Use di Scotish Event Campus di KTT Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Britania Raya.
Foto:

Jokowi juga menekankan pentingnya sinkronisasi kebijakan antara negara maju dan berkembang terkait perubahan iklim. “Kita semua, termasuk negara-negara maju, harus menunjukkan langkah lebih konkret dalam hal pengendalian iklim, terutama dalam hal dukungan pendanaan untuk negara-negara berkembang dalam melakukan transisi energi dari fossil fuel ke renewable energy,” kata Jokowi.

Presiden mengharapkan, pendanaan adaptasi sebesar 100 miliar dolar AS dari negara maju harus segera dipenuhi guna mempercepat upaya penanganan perubahan iklim. Menurut dia, Indonesia sendiri telah menunjukkan langkah konkret dalam hal pengendalian iklim dalam beberapa tahun terakhir.

“Laju deforestasi kita saat ini yang paling rendah selama 20 tahun, tingkat kebakaran hutan berkurang 82 persen. Indonesia juga akan melakukan restorasi sebesar 64 ribu hektare lahan mangrove. Ini sangat penting karena mangrove menyimpan karbon 3-4 kali lebih besar dibandingkan lahan gambut,” ujar Jokowi.

Karena itu, Jokowi percaya Indonesia akan dapat memenuhi komitmen pada 2030 di dalam Paris Agreement, yaitu pengurangan emisi sebesar 29 persen secara unconditional.

“Indonesia telah mengadopsi Strategi Jangka Panjang Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim 2050, serta roadmap yang detail untuk mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih awal,” kata dia.

Dalam lawatannya, Jokowi menemui sejumlah petinggi negara, salah satunya dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson. Keduanya membahas upaya mendorong kerja sama yang lebih erat di bidang riset dan pelatihan sektor kesehatan. Presiden juga mendorong agar Inggris dapat meningkatkan kerja sama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional, antara lain dengan penguatan perdagangan melalui forum mekanisme Komite yang sudah terbentuk, dan mengundang lebih banyak investasi Inggris di Indonesia, khususnya di beberapa sektor prioritas, seperti manufaktur, otomotif, farmasi dan kesehatan.

 

Presiden Jokowi juga bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Kedua negara sepakat berkomitmen kuat dalam pengurangan emisi karbon melalui komitmen Nationally Determined Contribution (NDC). Indonesia merupakan salah satu negara terdepan dalam penanganan kebakaran hutan, penurunan tingkat deforestasi dan restorasi hutan bakau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement