Selasa 02 Nov 2021 11:06 WIB

Indonesia, Brasil, Kongo Janji Akhiri Pembalakan Hutan

Indonesia, Brasil, dan Kongo bertanggung jawab atas 85 persen hutan di bumi

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Kondisi salah satu sisi hutan yang mengalami penebangan di kawasan Gunung Sala, Aceh Utara, Aceh, Sabtu (6/2/2021). Kerusakan hutan di pegunungan itu semakin meluas, akibat pembukaan lahan secara tidak terkendali sehingga berpotensi menimbulkan bencana banjir bandang dan longsor. Indonesia, Brasil, dan Kongo bertanggung jawab atas 85 persen hutan di bumi.
Foto:

Kesepakatan Glasglow pada Senin (1/11) kemarin memperluas komitmen serupa yang ditandatangani 40 negara sebagai bagian dari New York Declaration of Forests 2014. Serta langkah lebih jauh untuk menyusun sumber yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

 

Berdasarkan perjanjian tersebut, 12 negara termasuk Inggris berjanji untuk memberikan 8,75 miliar poundsterling atau 12 miliar dolar AS dari dana publik antara tahun 2021 hingga 2025 untuk membantu negara-negara berkembang. Bantuan itu seperti memperbaiki degradasi lahan dan mengatasi kebakaran hutan.

 

Sekitar 5,3 miliar poundsterling akan disediakan oleh lebih dari 30 sektor swasta seperti Aviva, Schroders, dan AXA. Para investor yang mewakili aset sebesar 8,7 triliun dolar AS juga berjanji pada 2025 akan berhenti berinvestasi pada aktivitas yang berkaitan dengan deforestasi.

 

Lima negara termasuk Inggris dan Amerika Serikat serta kelompok lembaga amal global juga berjanji menyediakan 1,7 miliar dolar AS untuk membiayai konservasi hutan masyarakat adat dan memperkuat hak lahan mereka.

 

Para pemerhati lingkungan mengatakan masyarakat adat merupakan pelindung terbaik hutan. Mereka kerap melawan pembalakan liar yang melakukan kekerasan.

 

Lebih dari 30 institusi finansial yang mengelola aset sebesar 8,7 triliun dolar AS juga mengatakan akan melakukan 'upaya terbaik' dalam mengeliminasi yang berkaitan dengan deforestasi seperti peternakan, minyak sawit, kedelai, dan kertas pada 2025.

 

COP26 bertujuan untuk mempertahankan suhu bumi tidak naik lebih dari 1,5 derajat Celcius di atas level zaman pra-industri. Ilmuwan mengatakan hutan yang merupakan solusi alami terbaik akan berperan sangat penting dalam mencapai tujuan tersebut.

 

Proyek Biomass Carbon Monitor yang didukung perusahaan Kayrros dan institut penelitian Prancis menemukan sejak 2011 hutan telah menghilangkan 760 juta ton karbon setiap tahunnya. Jumlah itu sekitar delapan persen emisi karbon dioksida yang berasal dari bahan bakar fosil dan semen.

 

"Hingga saat ini biosfer kita sangat membantu menyelamatkan kita, tetapi tidak ada jaminan proses itu akan berlanjut," kata ahli ekologi di University of Leeds, Oliver Phillips.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement