Senin 01 Nov 2021 23:47 WIB

Korban Bencana di Klapanunggal Masih Dirawat di RS

Tiga korban mengalami luka saat hujan deras dan angin kencang melanda lokasi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Fuji Pratiwi
Ilustrasi pergesaran tanah. Pergeseran tanah di Kampung Tegal Sempur, Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membuat tiga orang luka-luka.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi pergesaran tanah. Pergeseran tanah di Kampung Tegal Sempur, Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membuat tiga orang luka-luka.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Anak berinisial N (10 tahun), saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Sentra Medika, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akibat luka yang dideritanya pascakejadian pergeseran tanah di Kampung Tegal Sempur, Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Selain N, dua warga lain juga menjadi korban dalam kejadian tersebut.

Kabid Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko mengatakan, kejadian pergeseran tanah itu terjadi pada Sabtu (30/10) petang. Dimana saat itu hujan deras dan angin kencang melanda kawasan tersebut.

Baca Juga

"Akibat hujan deras dengan durasi yang cukup lama dan angin kencang, sehingga mengakibatkan pergeseran tanah serta mengakibatkan tiga korban jiwa," ucap Aris dalam keterangannya, Senin (1/11).

Aris menyebutkan, korban pertama yakni N yang pada saat itu tengah berkunjung ke rumah kakeknya di lokasi kejadian. Diketahui, N merupakan warga Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor.

Tak hanya N, Aris menuturkan, warga lain berinisial LA (35 tahun) mengalami luka ringan serta lebam di bagian tangan. Sementara, bayi berusia empat bulan berinisial SI mengalami luka ringan tergores di bagian kepala.

"Korban N yang mengalami luka robek di bagian pelipis wajah, sudah dirujuk dan masih dirawat di RS Sentra Medika," ucap Aris.

Akibat kejadian pergeseran tanah tersebut, Aris mengatakan, satu unit rumah mengalami kerusakan sedang. Rumah tersebut berisi tiga kepala keluarga (KK) dengan 11 jiwa.

Saat ini, kata dia, rumah yang dalam kondisi terancam itu masih ditempati oleh pemilik rumah. Kendati demikian, BPBD Kabupaten Bogor telah memberikan edukasi dan imbauan kepada pemilik rumah, apabila hujan dengan intensitas deras terjadi, agar segera melakukan evakuasi mandiri.

"Sebab dikhawatirkan bila hujan deras turun kembali area tanah akan terus bergeser, dan perlu penanganan segera serta lebih lanjut oleh pihak terkait," kata Aris.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement