Senin 01 Nov 2021 18:20 WIB

PTM di Bandung dan Semarang Terpaksa Dihentikan

Dari tes PCR, sebanyak 224 siswa dan 19 guru di Bandung yang positif Covid-19.

Rep: M Fauzi Ridwan/S Bowo Pribadi/Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di ruang kelas SDN 065 Cihampelas yang ditutup sementara di Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Senin (25/10). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan Kota Bandung menutup sementara 14 sekolah yang terdiri dari 5 SD, 2 SMP, 2 SMA, 4 SMK dan 1 SLB akibat temuan hasil positif Covid-19 saat tes usap PCR secara acak yang melebihi angka lima persen dari jumlah sampel. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di ruang kelas SDN 065 Cihampelas yang ditutup sementara di Jalan Cihampelas, Kota Bandung, Senin (25/10). Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan Kota Bandung menutup sementara 14 sekolah yang terdiri dari 5 SD, 2 SMP, 2 SMA, 4 SMK dan 1 SLB akibat temuan hasil positif Covid-19 saat tes usap PCR secara acak yang melebihi angka lima persen dari jumlah sampel. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Oded M Danial menegaskan, penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Bandung masih terkendali meski ratusan siswa dan guru dinyatakan terpapar Covid-19. Akibat kondisi tersebut, sebanyak 50 sekolah menghentikan PTM dan beralih ke pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Kalau kemarin Pak Ema ke saya kesimpulan PTM masih dalam kendali," kata Oded kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Senin (1/11).

Baca Juga

Sekretaris Dinas (Sekdis) Pendidikan Kota Bandung Cucu Saputra mengatakan, total sekolah yang sudah diperiksa mencapai 212 sekolah hingga Jumat (29/10) kemarin. Jumlah sampel yang sudah diperiksa sebanyak 8.206, sedangkan hasil yang sudah keluar sebanyak 7.515 dari total 190 sekolah. "Positif 243 dan negatif 7.272," kata Cucu.

Jumlah positif Covid-19 terdiri atas 224 siswa dan 19 guru. Cucu melanjutkan, hasil tes PCR siswa dan guru sebanyak 50 sekolah mencapai di atas 5 persen sehingga PTM dihentikan sementara, di atas 1 hingga 5 persen sebanyak 49 sekolah, dan 0 persen 91 sekolah. Adapun 22 sekolah masih menunggu hasil.

Sementara, PTM di Kota Semarang juga dihentikan selama satu pekan. Layanan pendidikan kepada peserta didik di ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini dilaksanakan melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau layanan pendidikan daring.

“Karena memang ada beberapa sekolah yang siswanya positif. Jadi, hanya beberapa siswa di sejumlah sekolah,” kata Kepala Disdik Kota Semarang, Gunawan Saptogiri.

Dia mengakui, di SMPN 1 Semarang ada salah satu siswa yang positif terkonfirmasi Covid-19, tetapi setelah dilakukan penelusuran, tidak ada siswa lain atau guru yang positif tertular. Disdik Kota Semarang juga telah mendapatkan laporan dari SMPN 40 Semarang, ada lima siswa yang positif Covid-19.

“Setelah dilakukan penelusuran, alhamdulillah yang lain (siswa dan guru) tetap negatif,” ujar dia.

Gunawan juga mengakui ada satu sekolah yang ditemukan sampai lima orang siswa positif dan itu hanya di SMAN 3 Semarang yang menjadi kewenangan Dinas Pendidikan Pemprov Jawa Tengah.

Terkait dengan temuan kasus Covid-19 pada peserta didik tersebut, Gunawan mengharapkan tidak sampai meluas dan menimbulkan klaster penularan di sekolah yang menyelenggarakan PTM di sekolah, di Kota Semarang.

“Kita juga berdoa, mudah-mudahan sekolah yang lain juga begitu (tidak terjadi penularan) di lingkungan sekolah. Sehingga pekan depan siswa di Kota Semarang sudah bisa melaksanakan PTM di sekolah kembali,” ujar dia.

Sempat Positif

Di Tangerang Selatan, sebanyak 43 warga sekolah dari sejumlah jenjang pendidikan dinyatakan positif Covid-19, seiring dengan berlangsungnya pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Namun, Dinas Pendidikan Kota Tangsel menyebut saat ini puluhan warga sekolah tersebut sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

“Berdasarkan data yang ada pada dinas pendidikan dan disinkronisasikan dengan dinas kesehatan, ada 43 orang (yang positif Covid-19), meliputi siswa, guru, dan pegawai,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel Taryono.

Puluhan warga sekolah yang dinyatakan positif Covid-19 itu disebut berasal dari 15 sekolah di Tangsel yang telah menggelar PTM terbatas. Data itu diperoleh dari tes polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan sejak 26 September hingga 31 Oktober 2021 dengan jumlah sampel sebanyak 9.013.

Taryono menyebut, belasan sekolah yang di dalamnya terdapat kasus Covid-19 ditutup sementara selama tiga hari, tapi tidak menjelaskan secara detail waktu penutupan tersebut.

Taryono hanya mengatakan saat ini sekolah-sekolah yang sempat ditutup sementara karena adanya kasus Covid-19 kini sudah normal. Termasuk juga para warga sekolah yang terpapar Covid-19 kini sudah dinyatakan sembuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement