Ahad 31 Oct 2021 16:53 WIB

Khofifah: Tanam Mangrove Upaya Mitigasi dan Wisata Edukasi

Mangrove sebagai kawasan ekologi yang berfungsi melindungi habitat dan ekosistem.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menginginkan penanaman mangrove sebagai upaya mitigasi perubahan iklim sekaligus daerah tujuan wisata edukasi. Sehingga berdampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.

"Tinggal ditata dan dikelola lebih baik lagi, selanjutnya dipasarkan melalui berbagai kanal digital. Insya Allah akan banyak yang datang berkunjung," ujar Khofifah.

Baca Juga

Gubernur Khofifah didampingi Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak bersama bupati/wali kota se-Jatim melakukan penanaman mangrove di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Teluk Pangpang, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.

Sebanyak 293.280 batang bibit mangrove, seperti jenis Rhizophora mucronata, Ceriops tagal, Bruguiera gymnorrizha, dan Sonneratia alba secara bertahap ditanam di lahan seluas 101 hektare tersebut.

Sehari sebelumnya, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga melakukan aksi serupa di kawasan pesisir di Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik. Menurut Khofifah, penanaman mangrove sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim yang sedang terjadi di dunia atau bukan fenomena lokal.

"Mangrove, selain sebagai kawasan ekologi yang berfungsi melindungi habitat dan ekosistem di kawasan ekonomi esensial, juga sebagai sabuk hijau pelindung kawasan pesisir," ucapnya.

Ia berharap masifnya restorasi mangrove yang dilakukan Pemprov Jatim bisa menahan laju perubahan iklim yang semakin nyata. Selain itu, keberadaan kawasan mangrove juga bermanfaat untuk menahan laju perubahan iklim, abrasi wilayah pesisir dan rob maupun gelombang tsunami.

Sementara itu, kegiatan restorasi kawasan mangrove itu merupakan implementasi program mangrove biru Kalimireng dalam rangka penguatan zona konservasi, edukasi, dan rekreasi sebagai upaya percepatan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.

Mangrove, kata dia, merupakan ekosistem unik dan mempunyai fungsi ekologis dan ekonomis. "Secara ekologis kawasan mangrove menjadi tempat mencari makan, tempat memijah, dan tempat berkembang biak berbagai jenis ikan, kepiting, udang, kerang, dan biota laut lainnya, dan tempat bersarang berbagai jenis satwa liar terutama burung dan reptil," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement