REPUBLIKA.CO.ID, SEPAKU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara PPU Kalimantan Timur bersama pihak terkait masih melakukan pencarian terhadap seorang anak yang diduga terseret arus sungai.
"Korban yang terseret arus adalah seorang anak berusia 13 tahun. Awalnya korban bermain di halaman rumah warga, di RT 25, Desa Sukaraja Kecamatan Sepaku," ujar Kepala BPBD Kabupaten PPU Marjani di Penajam, Sabtu (30/10).
Didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik Nurlaila, ia menjelaskan saat korban bermain di rumah warga, keadaan sungai sedang mengalami peningkatan tinggi muka air (TMA) disertai arus yang cukup kencang sehingga korban terseret arus. "Menurut Andik, saksi mata yang saat itu sedang mencuci sepeda motor, ada tiga anak berteriak minta tolong, kemudian dia bergegas ingin menolong, namun saat itu dia melihat kepala korban sudah di bawah jembatan sehingga dia berteriak minta tolong ke warga sekitar," ucap Nurlaila.
Ia melanjutkan, insiden korban terseret arus tersebut terjadi pukul 15.00 waktu setempat. Korban tinggal di desa yang sama dalam RT yang berbeda.
Menurutnya, begitu adanya laporan mengenai anak terseret arus di Desa Sukaraja, Pusdalops BPBD Kabupaten PPU langsung berkoordinasi dengan pihak terkait dan keluarga korban.
Sejumlah pihak yang diajak berkoordinasi untuk melakukan pencarian adalah Polsek Sepaku, Koramil Sepaku, Babinsa setempat, Santri Tanggap Bencana (Satana) Sepaku, Aparat Desa Sukaraja, RAPI Sepaku, Ketua RT, kepala dusun, warga, dan relawan.
"Hingga sekarang tim masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang diduga terseret arus. Meski TMA mulai menurun, tapi arus sungai masih deras. Kami berharap korban cepat ditemukan dalam kondisi selamat," ucap Nurlaila.
Di antara teknik pencarian yang dilakukan tim adalah dengan memasang jaring. Tim melakukan penggantian tali jaring agar lebih kuat menahan arus.
Pencarian juga dilakukan dengan menyusuri pinggir sungai. "Tim gabungan bersama warga hingga saat ini masih melakukan pencarian, bahkan pencarian dibagi menjadi enam tim untuk melakukan penelusuran pada enam titik yang berbeda karena kami berharap korban segera ditemukan," ujarnya.