Sabtu 30 Oct 2021 19:24 WIB

BIG: 10 Daerah Terpilih Raih Penghargaan Bhumandala 2021

Penghargaan Bhumandala 2021 fokus peran kreatif manfaatkan info geospasial

Badan Informasi Geospasial (BIG) menggelar Penghargaan Bhumandala 2021. Penghargaan ini akan diberikan kepada pemerintah daerah yang memanfaatkan infomasi geospasial, maupun insan kreatif yang menggunakan informasi geospasial untuk masyarakat luas.
Foto:

Ketua Dewan Juri Bhumandala Award 2021, Heri Sutanta mengatakan, Informasi Geospasial sebenarnya telah digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.  

"Mungkin tanpa disadari ketika kita memesan ojek online, ketika kita memakai aplikasi di hp ketika ingin pergi dan mencari arah ini sebenarnya sudah menggunakan Informasi Geospasial. Peta digital yang kita gunakan merupakan Informasi Geospasial," kata Heri dalam Talkshow Spesial Live Broadcast "Penghargaan Bhumandala 2021", Jumat (29/10). 

Di sisi lain, masyarakat dinilai tetap membutuhkan data resmi dari pemerintah sehingga harus menggunakan Informasi Geospasial. Menurut Heri, semua wilayah di Indonesia sangat penting untuk memanfaatkan Informasi Geospasial, meskipun setiap daerah pasti memiliki kendalanya masing-masing. 

"Kendalanya ada pada lokasi geografis kita, tergantung luas wilayah suatu daerah yang ada di Indonesia," ujar Heri.  

Selain itu biaya dan ketersediaan sumber daya manusia juga menjadi kendala pemanfaatan Informasi Geospasial. Masih belum banyak masyarakat yang berlatarbelakang pendidikan di bidang Geospasial seperti geografi dan geomatika, yang berada di dalam pemerintahan daerah.  

Sementara itu, Kepala Dinas Cipta Karya, Pertanahan dan Tata Ruang DKI Jakarta, Heru Hermawanto, memaparkan terobosan yang ditempuh Pemprov DKI berbasis Informasi Geospasial, hingga akhirnya diganjar Bumandhala Award 2021. 

"Kami mengubah Informasi Rencana Kota (IRK) yang awalnya dilakukan secara manual kini melalui digital," kata Heru dalam talkshow, Jumat (29/10). 

Kehadiran IRK, kata Heru, mempermudah masyarakat untuk secara mandiri memperoleh informasi tentang rencana tata kota dalam waktu singkat. Padahal dulu, untuk memperoleh IRK butuh waktu paling cepat 2 minggu. 

"Akhirnya kita coba mudahkan, dengan adanya IRK digital masyarakat bisa melihat dan mendapatkan informasi secara sah. Apalagi kita melakukan kolaborasi, integrasi dengan BPN ini luar biasa juga. Artinya semua peta ukur yang ada di BPN, misalkan teman-teman punya data dan sudah terpetakan di BPN tinggal tunjuk bisa langsung keluar informasi rencana kota dengan akurat dan tepat. Sangat cepat, sangat mudah," lanjut Heru. 

 

Pemanfaatan informasi geospasial, benar-benar dirasakan efisiensinya oleh Pemprov DKI. Termasuk untuk memetakan wilayah yang memerlukan bantuan selama pandemi covid-19. "Zonasi untuk bantuan covid-19 juga kita lakukan secara digital. Sebenarnya Pemprov sudah melakukan banyak hal sekali melalui digital ini," pungkas Heru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement